Berita Viral
Terkuak 3 Motif Meilanie Buitenzorgy Kuliti Pendidikan Wapres Gibran, Hanya Setara Sekolah Dasar
Terlepas dari pro dan kontra yang muncul, pernyataan Meilanie Buitenzorgy telah menggugah kesadaran publik akan pentingnya verifikasi
Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
TRIBUNJAMBI.COM - Sosok Disen IPB University, Melanie Buitenzorgy mendadak jadi sorotan usai pernyataanya yang penyebut pendidikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka setara dengan lulusan Sekolah Dasar (SD).
Rupanya ada motif khusus mengapa Melanie Buitenzorgy kuliti pendidikan Wapres Gibran.
Sebelumnya pernyataan Melanie Buitenzorgy itu memicu perdebatan luas di media sosial dan kalangan akademisi, serta menimbulkan pertanyaan serius mengenai proses penyetaraan ijazah luar negeri bagi tokoh publik.
Kontroversi ini membuka ruang diskusi yang lebih luas tentang pentingnya integritas dan akuntabilitas dalam dunia pendidikan dan politik.
Terlepas dari pro dan kontra yang muncul, pernyataan Meilanie Buitenzorgy telah menggugah kesadaran publik akan pentingnya verifikasi terhadap latar belakang pendidikan para pejabat publik.
Apa Motif Meilanie Buitenzorgy Menyoroti Pendidikan Gibran Rakabuming Raka?
Baca juga: Sosok Pria Bertato Bacok Kurir Paket di Bekasi Serahkan Diri, Ternyata Korbannya Tak Hanya Satu
Baca juga: Prabowo-Gibran Bakal Bersanding di Pilpres 2029? Pengamat: Tak Mudah, Ekosistem Politik dan Sejarah
Baca juga: Konflik di Kabinet Perang: Menteri Sayap Kanan Israel Cueki Donald Trump, Desak Aneksasi Tepi Barat
Berikut beberapa poin dirangkum Tribun-medan.com, yang menjelaskan latar belakang dan motifnya:
1. Motif Akademik dan Regulatif
- Kritik terhadap penyetaraan ijazah luar negeri: Meilanie mempertanyakan keabsahan ijazah Gibran yang diperoleh dari institusi luar negeri seperti Orchid Park Secondary School (Singapura) dan UTS Insearch (Australia). Menurutnya, keduanya tidak memenuhi syarat sebagai lembaga yang dapat mengeluarkan school leaving certificate resmi.
- Merujuk regulasi resmi: Ia mengacu pada Peraturan Mendikbudristek No. 50 Tahun 2020 yang mengatur penyetaraan ijazah asing. Meilanie menilai bahwa ijazah Gibran tidak memenuhi standar penyetaraan yang sah menurut regulasi tersebut.
- Analisis berbasis data dan perbandingan: Untuk memperkuat argumennya, Meilanie bahkan membandingkan ijazah anaknya yang lulus dari Elizabeth Macarthur High School di Australia, yang secara eksplisit mencantumkan "High School" sebagai bukti kelulusan.
2. Motif Etis dan Sosial
- Kekhawatiran terhadap transparansi politik: Meilanie menyampaikan bahwa ijazah tersebut menjadi dasar legalitas Gibran untuk maju dalam kontestasi politik. Ia tampaknya ingin mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam proses verifikasi pendidikan pejabat publik.
- Panggilan akademik untuk klarifikasi publik: Sebagai dosen IPB dengan gelar PhD dari University of Sydney, Meilanie merasa memiliki tanggung jawab moral untuk menyampaikan analisis kritis berbasis regulasi dan sistem pendidikan internasional.
3. Reaksi Kampus dan Konsekuensi
| Viral Pria Pakai Jilbab Masuk Asrama Mahasiswi, Polisi Sebut Ingin Temui Seseorang |
|
|---|
| Siswi SMA di Palembang Dipukuli dan Diteror Pria 21 Tahun Gara-Gara Tolak Cinta |
|
|---|
| Kabar Baik, Lapor Polisi Cukup Pakai QR Code, Rahasia Pelapor Terjamin |
|
|---|
| Prabowo Klaim Telah Penuhi Janji Kampanye ke Rakyat, Program MBG Jadi Prioritas |
|
|---|
| Imbas Bully TAS yang Jatuh dari Lantai 2 Unid, 6 Mahasiswa Disanksi Nilai D |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.