Berita Nasional
Kapolri Jawab Desakan Mundur Pasca Demo, Jenderal Listyo: Mundur Sama dengan Tidak Bertanggung Jawab
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo secara tegas menolak desakan publik untuk mundur dari jabatannya pasca-gelombang demo.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo secara tegas menolak desakan publik untuk mundur dari jabatannya pasca-gelombang demo yang diwarnai "malam kelam" penjarahan dan kerusuhan pada akhir Agustus 2025.
Dalam wawancara eksklusif di program ROSI Kompas TV, Jenderal Listyo menyatakan bahwa mundur di tengah keterpurukan institusi sama artinya dengan melarikan diri dari tanggung jawab terhadap moral dan kondisi anggota.
Kapolri mengakui bahwa tuntutan "copot Kapolri" setelah insiden yang juga menyasar rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani itu, telah menjadi beban pikiran yang ia diskusikan secara internal.
"Saya juga bukannya tidak mendengar dan kemudian tidak berpikir untuk apakah saya harus mengundurkan diri ataukah saya harus bertahan," ungkap Jenderal Listyo kepada Rosianna Silalahi.
Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan ide untuk mundur sempat disampaikan kepada para pejabat utama dan anggota, namun mendapat banyak penolakan.
Keputusannya untuk bertahan justru didasari oleh rasa tanggung jawab sebagai pemimpin.
"Mundur di dalam situasi kondisi seperti ini sama saja saya meninggalkan kondisi anggota, kondisi institusi yang sedang terpuruk, yang carut-marut, dan kemudian saya mundur, (artinya) saya tidak tanggung jawab," tegas Kapolri.
Ia merasa, jika ia mundur, ia akan terbebas dari masalah, namun meninggalkan organisasi dan anak buah dalam keadaan moral yang hancur.
Baca juga: Daftar 4 Kapolda Baru, 60 Perwira Tinggi Ikut Dimutasi Kapolri, Ada Helfi Assegaf dan Sihombing
Baca juga: Petaka MBG di Jabar Sebabkan Ribuan Siswa Keracunan: Ayam Beli Sabtu, Baru Dimasak Rabu, BGN Heran
Baca juga: Ayu Aulia Bela Ridwan Kamil, Yakin Lisa Mariana Jadi Tersangka: Aku Udah Tahu Sih Tak Akan RJ
"Tentunya yang harus saya lakukan adalah bagaimana mengembalikan mereka, mengembalikan moral mereka, bagaimana mereka bisa bekerja normal lagi," katanya.
Figuran yang Siap Dicopot
Rosianna Silalahi lantas mempertanyakan mengapa pilihan mundur tidak dianggap sebagai bagian dari pertanggungjawaban moral atas lumpuhnya keamanan yang menjadi tanggung jawab Polri saat itu.
Kapolri menjawab bahwa mundur saat ini justru tidak akan memperbaiki keadaan, melainkan memperburuknya.
"Kondisi itu bukan membuat menjadi semakin baik, justru sebaliknya. Mereka butuh figur yang berani mengambil posisi tanggung jawab," jelas Listyo.
Bahkan, Jenderal Listyo menegaskan bahwa kesiapan untuk dicopot adalah bentuk pertanggungjawabannya yang jauh lebih besar daripada sekadar mundur.
"Saya siap mengambil risiko apa pun dan saya siap dicopot. Dan itu saya sampaikan kepada para pejabat pertama saat itu," ujarnya.
Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah mengembalikan semangat anggota dan institusi untuk dapat melaksanakan tugas pokok, menciptakan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), serta memberikan rasa aman kepada masyarakat yang saat itu diliputi kekhawatiran.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.