Berita Viral

Firdaus Oiwobo: Gibran 'Hadiah Tuhan' untuk Indonesia, Yakin Jadi Presiden

Pendiri Ormas Ternak Mulyono alias Termul ini secara gamblang melabeli Gibran Rakabuming Raka sebagai "Hadiah dari Tuhan" untuk bangsa.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist/ Kolase Tribun Jambi
Firdaus Oiwobo dan Wapres Gibran Rakabuming Raka hadiah 

Bagi Imelda, wacana dua periode ini bukan sekadar hitungan politik, melainkan sebuah sinergi yang diharapkan akan membawa fenomena baru dalam sejarah kepemimpinan Indonesia.

Baca juga: Politikus PSI Curigai Kekuatan Besar Dibalik Kasus Ijazah Jokowi

Baca juga: Sosok Firdaus OiWobo, Kini Dirikan Ormas Termul Alias Ternak Mulyono demi Membela Jokowi: Inisiatif

Hal ini seakan menguatkan narasi bahwa Prabowo-Gibran adalah paket yang tidak bisa dipisahkan, sebuah kolaborasi yang dinilai ideal untuk memimpin Indonesia ke depan.

Pernyataan Jokowi ini disampaikan saat ia bertemu relawan di kediamannya di Solo, Jawa Tengah.

"Sejak awal saya sampaikan seluruh relawan untuk itu. Ya memang sejak awal saya perintahkan seperti itu untuk mendukung pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran 2 periode,” tegas Jokowi.

Wapres Gibran Rakabuming Raka
Wapres Gibran Rakabuming Raka (Ist)

Arahan ini kemudian diamini oleh Ketua Umum Relawan Bara Jokowi Presiden (Bara JP), Willem Frans Ansanay.

Menurutnya, amanat dari Jokowi ini akan diteruskan ke seluruh relawan untuk mengawal pasangan tersebut hingga periode 2029-2034. 

Pernyataan ini jelas menunjukkan arah politik yang ingin dibangun oleh Jokowi, yaitu sebuah kontinuitas kekuasaan yang fokus pada keberlanjutan.

Namun, langkah ini dikritik keras oleh pengamat politik Yunarto Wijaya. Direktur Eksekutif Charta Politika ini merasa terkejut dan menyayangkan pernyataan Jokowi.

Baca juga: Janggal Harta Kekayaan Wahyudin Moridu, Anggota DPRD Ingin Rampok Uang Negara: Minus Rp2 Juta

Menurutnya, seorang mantan kepala negara seharusnya sudah berada di level negarawan yang berbicara mengenai isu-isu krusial seperti perubahan iklim atau disrupsi teknologi, bukan lagi soal urusan elektoral dan kekuasaan.

"Terus terang saya agak kaget. Apalagi, kalau kita dengarkan kalimatnya, itu bisa bermakna ganda... Ini yang menurut saya sangat disayangkan dari seorang mantan presiden dua periode yang kita harapkan ada pada tahapan seorang negarawan," ungkap Yunarto.

Ia juga berpesan kepada relawan agar tidak menjadi "domba-domba" yang hanya menuruti perintah, tetapi bisa memberikan kontribusi yang lebih bermakna bagi bangsa.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Rasman Tega Habisi Ayah Saat Salat Magrib Berjemaah di Masid Al-Amin Tutar Polewali Mandar

Baca juga: Warga Jambi Rindu Sosok Pak Bray Usai Remaja 13 Tahun Jadi Korban Begal, Kehilangan Kaki Kiri

Baca juga: Kronologi Detik-Detik Insiden Bianglala di Pasar Malam di Bungo Jambi, Pengunjung Nyaris Terjatuh

Baca juga: Optimalisasi PAD, BPPRD Muaro Jambi Bidik Objek Pajak Baru dari Restoran hingga Videotron

 

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved