Berita Viral

Siapa F Oknum TNI Diduga Terlibat Penculikan dan Pembunuhan Ilham Pradipta, Pomda Jaya Buka Suara

Pengacara tersangka klaster penculikan, Adrianus Agal, mengungkap dugaan keterlibatan oknum aparat berinisial F.

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Siapa F Oknum TNI Diduga Terlibat Penculikan dan Pembunuhan Ilham Pradipta, Pomda Jaya Buka Suara 

TRIBUNJAMBI.COM - Kasus pembunuhan dan penculikan Mohamad Ilham Pradipta (37), Kepala Cabang Bank BUMN di Jakarta menguak sisi gelap dunia bisnis dan denam personal.

Bahkan terbaru kematian Mohamad Ilham Pradipta ada keterlibat oknum aparat.

Sebelumnya Ilham Pradipta diculik di Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada 20 Agustus 2025.

Sejumlah orang tak dikenal menghadang dan memaksa Ilham Pradipta masuk ke mobil mereka.

Jenazahnya ditemukan di Cikarang, Kabupaten Bekasi, dengan tanda-tanda kekerasan yang kuat.

Sementara itu dari Polda Metro Jaya mengungkap bahwa para pelaku terbagi dalam empat klaster, yaitu: aktor intelektual, pengintai, penjemput paksa, dan eksekutor.

Baca juga: Purbaya Tegaskan Tak Lagi Potongan Dana Transfer ke Daerah, Akan Tarik Uang di BI Rp 200 Triliun

Baca juga: Anggota TNI Terlibat, Update Pembunuhan Kacab Bank BUMN di Bekasi yang Libatkan Pengusaha dari Jambi

Baca juga: Nasib Polisi Polsek Cikarang Utara Usai Suruh warga Lepaskan Maling Motor Lantaran Malas Ngurus

Total 15 orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Namun, inisial dan peran mereka belum dibuka ke publik.

Salah satu nama yang mencuat adalah Dwi Hartono, pengusaha sukses asal Tebo, Jambi. 

Ia disebut sebagai aktor intelektual di balik kejahatan ini. 

Motifnya diduga karena sakit hati setelah pengajuan kredit senilai Rp 13 miliar ditolak oleh Ilham.

Dwi Hartono bukan sosok biasa. Ia dikenal memiliki helikopter pribadi, rumah mewah di Cibubur, dan berbagai bisnis di bidang pendidikan digital, perdagangan, dan perkebunan.

Ia juga aktif sebagai motivator di YouTube dan dermawan di berbagai kegiatan sosial.

Mengungkap Dugaan Keterlibatan Oknum TNI

Pengacara tersangka klaster penculikan, Adrianus Agal, mengungkap dugaan keterlibatan oknum aparat berinisial F.

Ia menyebut kliennya menculik atas perintah oknum tersebut.

Polisi Militer Kodam Jaya (Pomdam Jaya) mengakui tengah memeriksa seorang prajurit TNI yang diduga terlibat dalam insiden tersebut, meski belum ada keterangan resmi soal status hukum mereka.

Pemeriksaan terhadap oknum aparat itu dilakukan hingga Rabu (10/9/2025) malam, seperti yang disampaikan oleh Komandan Pomdam Jaya Kolonel Cpm Donny Agus Priyanto.

"Saat ini sedang kami lakukan pemeriksaan," ujar Donny saat dihubungi Tribunnews.com.

Namun, Donny enggan memberikan informasi lebih lanjut mengenai jumlah maupun pangkat prajurit yang diperiksa, serta status hukum mereka.

Keterlibatan oknum TNI dalam kasus ini pertama kali diungkap oleh pengacara tersangka klaster penculikan Kacab Bank BUMN, Adrianus Agal.

Ia menduga ada aparat berinisial F yang memerintahkan kliennya untuk menculik Ilham Pradipta.

Agal sebelumnya telah meminta perlindungan hukum kepada Panglima TNI dan Kapolri karena adanya dugaan keterlibatan aparat tersebut.

Kini, ia mengapresiasi langkah Pomdam Jaya yang mulai melakukan pemeriksaan terhadap oknum prajurit. 

"Yang pasti kami apresiasi lah, karena ada kode etik yang kami tidak boleh mendahului untuk bicara ke media tapi yang pasti bahwa informasi itu iya seperti itu," ungkap Agal kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan.

Pemeriksaan yang dilakukan oleh Pomdam Jaya diharapkan dapat mengungkap fakta-fakta baru dan membawa keadilan bagi korban serta keluarganya.

Sementara itu, Polda Metro Jaya belum memberikan tanggapan resmi terkait dugaan keterlibatan oknum prajurit TNI dalam kasus pembunuhan Kacab Bank BUMN. 

Sebelumnya, Polda Metro Jaya berjanji akan menuntaskan kasus ini dengan prinsip kehati-hatian dan proporsionalitas.

Kasus ini menjadi sorotan karena kompleksitasnya. Dari dendam bisnis, keterlibatan aparat, hingga konstruksi kejahatan yang terorganisir.

Kronologi Kasus Penculikan dan Pembunuhan Ilham Pradipta

1. Rabu, 20 Agustus 2025:

- Ilham Pradipta terlihat dalam rekaman CCTV di Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur, sedang berjalan menuju mobilnya di area parkir.

- Sejumlah orang tak dikenal menghadang dan menculik Ilham secara paksa ke dalam mobil mereka.

2. Selasa, 26 Agustus 2025: 

- Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menyampaikan bahwa 15 orang telah diamankan.

- Sembilan orang ditangkap oleh Subdit Jatanras, enam lainnya oleh Subdit Resmob.

3. Rabu, 27 Agustus 2025: 

- Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim, menjelaskan bahwa kasus dibagi menjadi empat klaster: aktor intelektual, pembuntutan, penculikan, dan penganiayaan.

4. Rabu, 10 September 2025: 

- Polisi Militer Kodam Jaya (Pomdam Jaya) mengakui tengah memeriksa prajurit TNI yang diduga terlibat.

- Komandan Pomdam Jaya Kolonel Cpm Donny Agus Priyanto menyatakan pemeriksaan masih berlangsung.

- Pengacara tersangka, Adrianus Agal, mengungkap dugaan keterlibatan oknum aparat berinisial F.

- Agal menyebut total tersangka yang sudah ditahan berjumlah kurang lebih 15 orang, terbagi dalam empat klaster: intelek, eksekutor, penjemputan paksa, dan pengintai.

5. Tersangka Utama: Dwi Hartono: 

- Dwi Hartono disebut sebagai aktor intelektual.

- Motif diduga karena sakit hati atas penolakan pengajuan kredit senilai Rp 13 miliar oleh Ilham Pradipta.

- Dwi dikenal sebagai pengusaha sukses dengan berbagai bisnis di bidang perkebunan, digitalisasi pendidikan, perdagangan, dan sosial.

6. Lokasi Penemuan Jenazah: 

- Jenazah Ilham ditemukan di Cikarang, Kabupaten Bekasi, dalam kondisi telungkup dan terdapat tanda-tanda kekerasan.

7. Status Penyidikan: 

- Polisi masih menelusuri motif utama pembunuhan dan memastikan penyidikan dilakukan secara hati-hati agar seluruh pelaku dapat dimintai pertanggungjawaban hukum.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved