Berita Viral

Hancur Hati Sri Mulyani Lukisan Kesayangannya Dijarah, Tandai Sosok Berjaket merah: Dia Membawanya

Hancur hati Sri Mulyani, sang Menteri Keuangan begitu kehilangan lukisan kesayangannya. Bahkan Sri Mulyani sampai menandai sosok pria berjaket

|
Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Hancur Hati Sri Mulyani Lukisan Kesayangannya Dijarah, Tandai Sosok Berjaket merah: Dia Membawanya 

TRIBUNJAMBI.COM - Hancur hati Sri Mulyani, sang Menteri Keuangan begitu kehilangan lukisan kesayangannya.

Baru-baru ini Sri Mulyani curhat soal lukisan yang dijarah.

Bahkan Sri Mulyani sampai menandai sosok pria berjaket merah.

Sebelumnya Sri Mulyani sempat viral karena muncul video diduga ia menyebut soal 'Guru beban Negara'.

Tak lama viral, Sri Mulyani menjadi salah satu korban penjarahan warga.

Disisi lain Sri Mulyani membantah pernyataan 'Guru beban Negara'.

Baca juga: Daftar Kejanggalan Kasus 1 Keluarga Tewas di Indramayu: Ditemukan 1 Lubang, Ponsel Tiba-tiba Aktif

Baca juga: 78 Luka Tusukan dan Sayatan di Tubuh Pemilik Salon di Lampung yang Dibunuh 2 Pelajar SMP

Baca juga: Panci Sri Mulyani Hingga Jam Rp11.7 Miliar Ahmad Sahroni Dikembalikan Penjarah, Uya Kuya Ikhlas

Meski begitu, ia tetap menjadi korban penjarahan warga.

Rumah pribadinya di Kawasan Bintaro Sektor 3A Tangerang Selatan, dijarah warga.

Sejumlah barang berharga termasuk lukisan raib.

Kini penjarahan yang dialami Sri Mulyani rupanya masih membuatnya belum berhenti untuk meluapkan curahan hati.

Terbaru, Sri Mulyani curhat soal lukisannya yang dijarah dari rumahnya.

Bahkan, ia sampai menandai pria berjaket merah yang menjarah lukisannya.

Sri Mulyani menyesalkan penjarahan yang terjadi di rumah pribadinya, di Kawasan Bintaro Sektor 3A Tangerang Selatan, Minggu (31/8/2025) dilansir dari Tribunnews.

Menurut dia, peristiwa itu menandakan hilangnya akal sehat dan runtuhnya rasa perikemanusiaan.

"Menimbulkan histeria intimidatif yang kejam. Hilang hukum, hilang akal sehat dan hilang peradaban dan kepantasan, runtuh rasa perikemanusiaan.

Tak peduli rasa luka yang tergores dan harga diri yang dikoyak yang ditinggalkan. Absurd," tulis Sri Mulyani dikutip melalui akun Instagramnya, Rabu.

Melalui akun Instagramnya, bendahara negara itu memposting seorang pria yang mengenakan jaket merah, lengkap dengan helm berwarna hitam tengah membawa lukisan hasil penjarahan di rumah Sri Mulyani.

Menurut Sri Mulyani, lukisan itu merupakan lukisan cat minyak bunga yang dilukis di atas kanvas berukuran cukup besar. 

Namun, laki-laki itu tetap membawanya dengan tenang, tidak perduli seberapa besar kenangan yang tertuang dalam setiap coretan kuas di kanvas tersebut.

"Dia membawa jarahannya dengan tenang, percaya diri keluar dari rumah pribadi saya yang menjadi target operasi jarahan hari minggu akhir Agustus 2025 dini hari," tulisnya.

Sri Mulyani mengatakan, lukisan bunga berwarna merah dan merah muda itu dia lukis sekitar 17 tahun yang lalu. 

Lukisan itu merupakan hasil perenungan serta kontemplasi diri yang sangat pribadi. 

Namun kini, lukisan itu sudah hilang, seperti hilangnya rasa aman sebagai warga Indonesia.

"Seperti rumah tempat anak-anak saya tumbuh dan bermain, sangat pribadi dan menyimpan kenangan tak ternilai harganya," ucap dia.

"Lukisan Bunga itu telah raib lenyap seperti lenyapnya rasa aman, rasa kepastian hukum dan rasa perikemanusiaan yang adil dan beradab di bumi Indonesia. Bagi penjarah rumah dan barang-barang tersebut hanyalah sekedar target operasi. Para penjarah seperti berpesta," sambungnya.

RUMAH MENKEU SRI MULYANI - Beredar video penjarahan di rumah yang diduga milik Sri Mulyani di Bintaro Tangsel.
RUMAH MENKEU SRI MULYANI - Beredar video penjarahan di rumah yang diduga milik Sri Mulyani di Bintaro Tangsel. (Instagram @jakarta.terkini @infobintaro.id)

Pernyataan Sri Mulyani usai rumahnya dijarah

Terimakasih atas simpati, doa, kata-kata bijak, dan dukungan moral semua pihak dalam menghadapi musibah ini,

Saya memahami membangun Indonesia adalah sebuah perjuangan yang tidak mudah, terjal, dan sering berbahaya. Para pendahulu kita, telah melalui itu.

Politik adalah perjuangan bersama untuk tujuan mulia kolektif bangsa, tetap dengan etika dan moralitas yang luhur.

Sebagai pejabat negara saya disumpah untuk menjalankan UUD 1945 dan semua UU. Ini bukan ranah atau selera pribadi. 

UU disusun melibatkan Pemerintah, DPR, DPD, dan Partisipasi Masyarakat secara terbuka dan transparan.

Apabila publik tidak puas dan hak konstitusi dilanggar UU - dapat dilakukan Judicial Review (sangat banyak) ke Mahkamah Konstitusi. 

Bila Pelaksanaan UU menyimpang dapat membawa perkara ke Pengadilan hingga ke Mahkamah Agung. Itu sistem demokrasi Indonesia yang beradab. Pasti belum dan tidak sempurna.

Tugas kita terus memperbaiki kualitas demokrasi dengan beradab tidak dengan anarki, intimidasi serta represi.

Tugas negara harus dilakukan dengan amanah, kejujuran, integritas, kepantasan dan kepatutan, profesional, transparan, akuntabel, dan jelas kami dilarang korupsi.

Ini adalah kehormatan dan sekaligus tugas luar biasa mulia. 

Tugas tidak mudah dan sangat kompleks, memerlukan wisdom - empati, kepekaan mendengar dan memahami suara masyarakat.

Karena ini menyangkut nasib rakyat Indonesia dan masa depan bangsa Indonesia.

Terimakasih kepada seluruh masyarakat umum termasuk netizen, guru, dosen, mahasiswa, media masa, pelaku usaha UMKM, Koperasi, usaha besar, dan semua pemangku kepentingan yang terus menerus menyampaikan masukan, kritikan, sindiran bahkan makian, juga nasihat.

Juga doa dan semangat untuk kami berbenah diri. Itu adalah bagian dari proses membangun Indonesia.

Mari kita jaga dan bangun Indonesia bersama, tidak dengan merusak, membakar, menjarah, memfitnah, pecah belah, kebencian, kesombongan, dan melukai dan mengkhianati perasaan publik.

Kami mohon maaf, pasti masih banyak sekali kekurangan. Bismillah, kami perbaiki terus menerus.

Semoga Allah SWT memberkahi dan melindungi Indonesia.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia

Jakarta, 31 Agustus 2025

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved