Berita Viral

Pernah Lihat Coretan ACAB dan Kode 1312 saat Demo? Ini Sejarah dan Maknanya

Sebuah tulisan ACAB dan kode 1312 heboh dan viral di media sosial saat aksi unjuk rasa di berbagai wilayah.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Tribunnews
Tulisan ACAB dan kode 1312 kerap kali muncul saat demo. 

B = 2

Dengan kata lain, 1312 adalah bentuk kode dari ACAB, yang sering ditampilkan dalam grafiti atau simbol.

Baca juga: Ramalan Hard Gumay Viral: Ada Demo Besar Hingga Kudeta Presiden Prabowo

Baca juga: Prajurit TNI Kembali Jadi Korban KKB Papua, Tertembak di Puncak

Slogan ini pernah menjadi menjadi sorotan publik ketika kasus penangkapan personel band Sukatani terjadi.

Kala itu, aparat kepolisian mengamankan mereka karena lagu berjudul "Bayar Bayar Bayar", yang dianggap mengandung unsur kritik terhadap kebijakan publik.

Dalam momen itu, ACAB dan 1312 kembali bermunculan sebagai simbol ketidakpuasan terhadap aparat.

Lantas, bagaimana Sejarahnya?

Dilansir dari GQ, ungkapan tersebut bukanlah fenomena baru.

ACAB sudah muncul sejak awal abad ke-20 di Inggris sebagai jargon buruh dan pekerja yang berhadapan dengan aparat.

Slogan "All Cops Are Bastards" (disingkat ACAB) yang berarti "Semua Polisi adalah Bajingan" pertama kali muncul di Inggris pada awal abad ke-20, sekitar tahun 1920-an.

Istilah ini awalnya digunakan oleh kalangan kriminal dan narapidana sebagai ekspresi ketidakpercayaan dan penolakan terhadap polisi.

Pada tahun 1940-an, frasa ini disingkat menjadi ACAB oleh para pekerja yang melakukan aksi mogok di Inggris sebagai simbol protes terhadap aparat penegak hukum yang dianggap represif.

Popularitas slogan ini kemudian meningkat pesat di era 1980-an, khususnya di kalangan subkultur punk dan skinhead.

Band punk asal Inggris, The 4-Skins, bahkan merilis lagu berjudul "ACAB" pada tahun 1982 yang semakin mempopulerkan slogan tersebut.

Selain itu, angka "1312" digunakan sebagai kode numerik dari huruf A, C, A, dan B yang merupakan urutan abjad, sehingga menjadi representasi lain dari ACAB.

Slogan ini secara umum dipakai sebagai bentuk protes dan ketidakpuasan terhadap aparat kepolisian di berbagai negara, dan sering muncul dalam grafiti, tato, dan simbol-simbol gerakan anti-otoriter dan anarkis.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved