Berita Viral
Efek Berbahaya Terkena Gas Air Mata pada Kesehatan, Rupanya untuk Anak-anak Jauh Lebih Berat
Alat gas air mata sering digunakan aparat untk memukul mundur atau membubarkan massa saat aksi demonstran atau pengunjuk rasa mulai ricuh.
Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
TRIBUNJAMBI.COM - Alat gas air mata sering digunakan aparat untk memukul mundur atau membubarkan massa saat aksi demonstran atau pengunjuk rasa mulai ricuh.
Seperti unjuk rasa di sejumlah wilayah di Indonesia hingga Minggu (31/8/20225), beberapa aparat kerap melempar gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa.
Perlu diketahui efek gas air mata bukan hanya pada mata tetapi gas air mata bekerja dengan mengiritasi selaput lendir di hidung, mulut hingga paru-paru.
Dokter Spesialis Anak, dr. Kurniawan Satria Denta, M.Sc, Sp.A menuturkan, efek gas air mata jauh lebih berat dirasakan anak-anak ketimbang orang dewasa.
Dampak gas air mata pada anak-anak terutama bayi bisa menyebabkan kondisi yang berbahaya, mengingat ukuran tubuh bayi yang lebih kecil, frekuensi napas yang lebih cepat, hingga respon stres kardiovaskular yang belum cukup kuat.
"Efek gas air mata pada bayi jauh lebih cepat terjadi dan lebih berbahaya dibanding pada dewasa," kata dia mengutip X atas izin yng bersangkutan, Sabtu (30/08/2025).
Baca juga: Eko Patrio Menunduk dan Minta Maaf Usai Aksi Jogetnya di DPR Viral: Melukai Rakyat
Baca juga: Mahfud MD: Wahai Seluruh Rakyat, Aparat Bukan Musuh Anda, Wahai Aparat, Rakyat Bukan Musuh Anda
Baca juga: Dewan Pers: Jurnalis Harus Jujur, Aparat Harus Melindungi, demi Berita Akurat Tanpa Hoaks
Dengan demikian, Dokter lulusan UGM ini berharap orang tua bisa menjauhkan anak-anak dari paparan gas air mata.
Diketahui, ada sejumlah bahan kimia yang terkandung dalam gas air mata seperti chloroacetophenone (CN), chlorobenzylidenemalononitrile (CS), chloropicrin (PS), bromobenzylcyanide (CA) dan dibenzoxazepine (CR).
Pulmonologi Prof Tjandra Yoga Aditama dalam keterangannya menyampaikan sejumlah efek gas air mata pada kesehatan.
Gas Air Mata saat Mengenai Mata Bisa menimbulkan:
Perih;
Mata berair;
Gatal;
Terasa terbakar di mata, mulut dan hidung;
Pandangan kabur;
Kesulitan menelan;
Reaksi alergi;
Gas Air Mata pada Saluran Napas
Biasanya gas air mata yang dilontarkan turut terhirup masuk ke saluran napas.
Jika terlalu banyak terhirup maka bisa menimbulkan gejala akut di paru dan saluran napas berupa:
Dada berat;
Batuk;
Tenggorokan seperti tercekik dan bising;
Nafas mengi;
Sesak napas.
"Pada keadaan tertentu dapat terjadi gawat napas (respiratory distress)," kata Prof Tjandra.
Apalagi jika mereka yang sudah punya penyakit asma atau Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) maka kalau terkena gas air mata maka dapat terjadi serangan sesak napas akut yang bukan tidak mungkin berujung di gagal napas (respiratory failure).
Meskipun dampak utama gas air mata adalah dampak akut yang segera timbul, ternyata pada keadaan tertentu dapat terjadi dampak kronik berkepanjangan.
Kondisi ini terjadi jika paparan berkepanjangan, dalam dosis tinggi dan apalagi kalau di ruangan tertutup.
| Menangis Uya Kuya Usai MKD Putuskan Diaktifkan Lagi Jadi Anggota DPR RI, Beda Nasib Eko Patrio |
|
|---|
| Masalah Baru Kakek Tarman Terbongkar, Ada Lima Wanita Ditampung, Beda Soal Mahar Cek Rp 3 Miliar |
|
|---|
| Rencana Busuk Bripda Waldi Habisi Dosen Erni, CCTV RSUD Rekam Taktik Sang Propam Hilangkan Jejak |
|
|---|
| Cair BLT Kesra 2025 Rp 900 Ribu Hari Rabu: Cek Disini https//cekbansos.kemensos.go.id Via Online |
|
|---|
| Satpol PP Kota Jambi Imbau Warga Tak Belanja di PKL Jalan Pasar Talang Banjar Jambi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/13082025-demo-apti32122.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.