Berita Viral
Daftar Kontroversi Ahmad Sahroni: Perseteruan dengan Nikita Mirzani Hingga Orang Tolol Sedunia
Politisi Partai Nasdem bernama Ahmad Sahroni kembali menjadi perhatian setelah posisinya sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI diganti.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
"Mental manusia yang begitu adalah mental manusia tertolol sedunia. Catat nih, orang yang cuma mental bilang bubarin DPR, itu adalah orang tolol sedunia," kata Sahroni.
Pernyataan ini sontak memicu kemarahan publik. Sahroni dianggap merendahkan masyarakat yang menyuarakan aspirasi.
Meskipun ia telah memberikan klarifikasi bahwa ucapannya hanya menyasar logika berpikir, bukan individu, ucapan itu telanjur viral dan menjadi alasan kuat yang mendasari keputusan NasDem untuk merotasi jabatannya dari Wakil Ketua Komisi III ke Komisi I DPR RI.
3. Saling Lapor dengan Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar
Pada 2021, Sahroni yang saat itu menjabat Wakil Ketua Komisi III DPR RI, melaporkan Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Dewan Pengawas (Dewas) KPK.
Laporan ini terkait dugaan pemerasan oleh Lili terhadap Wali Kota Tanjungbalai, M Syahrial, dalam kasus suap jual beli jabatan.
Laporan Sahroni ini menjadi sorotan karena ia adalah anggota DPR yang berani melaporkan pimpinan KPK.
Meskipun kasus ini akhirnya diselesaikan, tindakan Sahroni ini menunjukkan sikapnya yang tidak segan untuk berhadapan dengan tokoh-tokoh penting di lembaga negara.
4. Komentar Kontroversial Soal Penyerangan TNI di Deli Serdang
Pada November 2024, Sahroni memicu kritik keras karena komentarnya terkait insiden penyerangan 45 anggota TNI terhadap warga di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Baca juga: Sosok Salsa Bikin Ahmad Sahroni Ciut Ditantang Debat Soal Gaji DPR, Mahasiwa Prestasi di UGM
Baca juga: Sosok Kompol Anton Asrar, Danyon Brimob Polda Metro Minta Maaf dan Ngaku Tak Sengaja ke Pendemo
Dalam pernyataannya, Sahroni terkesan menyalahkan warga, menyebut bahwa "arogansi rakyat kadang muncul karena apa, narkoba, minum."
"Yang disalahin sekarang ini ya kebanyakan TNI, polisi dan para pejabatnya. Tapi kita kan nggak tahu, rakyat itu melakukan sesuatu merugikan siapa," katanya.
Pernyataan ini menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan, yang menilai Sahroni tidak memiliki empati terhadap korban dan seolah membenarkan kekerasan aparat.
5. Mengkritik Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK
Ahmad Sahroni juga pernah mengkritik metode Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang kerap dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kontroversi ini muncul setelah kader Partai NasDem diciduk dalam sebuah OTT.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.