Perampokan di Jambi

Ulungnya Dede si Perampok Pajero di Talang Bakung: Minumnya Oli, Licin, Pintar Ngomong

Kapolsek Jambi Selatan, AKP Helrawaty Siregar, mengungkapkan bahwa Dede mencuri mobil Pajero milik korban hanya demi gaya hidup dan untuk pamer

Penulis: tribunjambi | Editor: Mareza Sutan AJ
Tribunjambi.com/Syirillus Krisdianto
KONFERENSI PERS - Dede Maulana alias Diki (33) tersangka perampokan di Talang Bakung yang menyebabkan korban meninggal dihadapkan polisi ke awak media, Selasa (7/10/2025). 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Sejumlah fakta baru terungkap terkait kasus perampokan disertai pembunuhan terhadap Nindia Novrin, ibu rumah tangga di Talang Bakung, Kota Jambi.

Pelaku diketahui bernama Dede Maulana alias Diki (33), yang berhasil ditangkap aparat setelah melarikan diri ke Sumatra Selatan.

Kapolsek Jambi Selatan, AKP Helrawaty Siregar, mengungkapkan bahwa Dede mencuri mobil Pajero milik korban hanya demi gaya hidup dan untuk pamer kepada teman perempuannya.

Kata Kapolsek, ia pintar bersilat lidah dan begitu licin.

“Pelaku perampokan di Talang Bakung sudah ditangkap. Alhamdulillah, di Palembang, Sumatra Selatan. Orang ini pintar menipu,” ujar AKP Helrawaty Siregar, Kapolsek Jambi Selatan.

Dari hasil pemeriksaan, diketahui Dede adalah residivis yang pernah menjalani hukuman tiga tahun penjara.

“Residivis. Dia juga pernah ditahan tiga tahun dalam kasus penggelapan uang dan kendaraan bermotor,” tuturnya.

Sebelum kejadian, Dede pernah bekerja di salah satu bank sebagai tenaga pemasaran.

Di tempat itu, ia terlibat penggelapan dana nasabah hingga Rp700 juta dan kendaraan roda empat.

Kapolsek menambahkan, Dede juga dikenal kerap menipu perempuan yang dikenalnya lewat media sosial.

“Dia pandai mengedit profil dan berpura-pura menjadi orang sukses, seperti direktur atau manajer.

"Dia googling tentang apa pun biar nyambung ngomongnya. Korbannya banyak, terutama perempuan yang dianggap bisa dia manfaatkan,” jelas Helrawaty.

Modus Halus dan Kenal via Marketplace

AKP Helrawaty juga membeberkan pengakuan pelaku.

“Dia, katanya, penipu ulung, bukan pembunuh. Tapi dari pengakuannya, dia memang menyiapkan modus dengan sangat halus, bahasanya pun licin,” ujarnya.

Dede pertama kali mengenal korban melalui Facebook Marketplace dengan berpura-pura menjadi calon pembeli mobil Pajero.

Ia datang ke rumah korban pada malam hari sekitar pukul 20.00 WIB, kemudian berpamitan.

Namun dini harinya, ia kembali lagi dengan dalih ingin melakukan test drive.

Ketika korban menolak, pelaku memukul dari belakang menggunakan kayu.

“Dia panik, lalu memukul (korban) berulang kali. Awalnya tiga kali, lalu enam kali, dan akhirnya tidak ingat lagi karena ketakutan.

"Setelah memastikan korban rubuh, pelaku mengikat pintu dengan kain gorden,” kata Helrawaty.

Pelaku kabur membawa mobil korban, namun sepatunya tertinggal di lokasi.

“Dia berkacamata, katanya blur. Karena panik, dia meninggalkan sepatunya,” tambahnya.

Buang Barang Bukti di Jalan

Usai melakukan aksinya, Dede membawa kabur mobil Pajero ke Sumatera Selatan. Dalam perjalanan, ia berusaha menghilangkan jejak.

“HP korban dibuang di tengah jalan, sebelum SPBU Pal Merah. Pelat mobil Pajero diganti dengan pelat palsu dari dalam ranselnya,” ujar AKP Helrawaty.

Dede bahkan merobek dokumen kendaraan dan membuangnya ke sungai.

“Dia robek-robek BPKB mobil korban dan buang ke Sungai Ampera,” lanjutnya.

Setelah itu, Dede sempat menjemput pacarnya di Lampung dan bersembunyi di Palembang sebelum akhirnya ditangkap polisi.

Aksi untuk Gaya Hidup

Saat diperiksa, Dede mengaku mencuri bukan karena kebutuhan ekonomi, melainkan demi penampilan.

“Katanya biar ganteng, Bu. Biar cewek-cewek suka Pajero.

"Dia bilang, saya kan penipu ulung,” ujar Helrawaty menirukan ucapan Dede Maulana.

Modus COD dan Kepiawaian Menipu

Sebelum aksi di rumah Nindia, Dede sempat mencoba menipu dua penjual mobil lain pada hari yang sama.

“Yang pertama, dengan orang, mobil warna hitam. Lalu ke Pak B. Tapi saat dicek, dia merasa tidak srek karena warna hitam. Dia ketemu sama korban tanpa bawa uang,” ujar Helrawaty.

Pelaku berpindah-pindah menggunakan ojek online dan meminjam ponsel orang lain dengan alasan baterai habis, membuat pelacakan semakin sulit.

“Dia naik ojol berganti-ganti. Dan pintarnya, selalu meminjam HP orang dengan alasan HP-nya mati. Itu yang membuat pelacakan sempat sulit,” jelasnya.

Dari hasil pemeriksaan laptop korban, ditemukan riwayat percakapan yang menunjukkan gaya bicara Dede sangat meyakinkan.

“Bahasanya sangat bagus, membuat orang percaya. Korban diajak janjian malam hari jam delapan untuk melihat mobil,” ujar Kapolsek.

“Mungkin minumnya oli, bahasanya licin, pintar ngomong,” lanjutnya.

Kondisi Rumah Korban dan Penangkapan Pelaku

Selasa siang (7/10), suasana rumah korban di Jalan Ahmad Hasyim, Talang Bakung, tampak sunyi.

Tenda dan kursi plastik masih tersusun di halaman, sementara karangan bunga duka sudah dibersihkan.

Korban Nindia Novrin (38) ditemukan tewas dengan luka di kepala dan leher akibat hantaman benda tumpul dan senjata tajam.

Lima hari kemudian, polisi menangkap Dede Maulana di Sumatera Selatan.

Suami korban, M Taufik, hanya menyampaikan singkat, “kita tunggu resmi dari kepolisian. Pagi tadi kita sudah dapat kabar (penangkapan),” ujarnya lirih.

Kronologi dan Penangkapan

Pelaku ditangkap tim gabungan Polresta Jambi, Polsek Jambi Selatan, dan Ditreskrimum Polda Jambi di indekos wilayah Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, pada Senin malam (6/10) sekitar pukul 23.13 WIB.

Kapolda Jambi, Irjen Pol Krisno H Siregar, menjelaskan bahwa Dede sebelumnya sudah merencanakan aksinya dengan matang.

Ia menggunakan akun Facebook bernama “sultan mah bebas” untuk menargetkan korban penjual mobil.

Pada 1 Oktober 2025 malam, Dede datang ke rumah korban, berdiskusi soal harga, dan berpamitan malam itu.

Ia kemudian menunggu pagi di sebuah rental PlayStation sebelum kembali ke rumah korban pada subuh hari.

“Peristiwa sadis itu terjadi 2 Oktober 2025, sekira pukul 05.30 WIB,” ungkap Kapolda.

Ketika korban menolak memberikan kunci mobil untuk test drive, Dede memukul dari belakang menggunakan kayu hingga korban meninggal dunia.

Ia lalu membawa kabur mobil Pajero putih milik korban.

Pelarian Berakhir di Sumatera Selatan

Dalam pelarian, pelaku mengganti pelat nomor mobil, membuang ponsel korban, dan menyembunyikan diri di rumah kontrakan pacarnya di Palembang. Namun upayanya sia-sia.

“Selihai-lihainya pencuri, pasti tertangkap juga,” ujar Helrawaty.

Melalui pelacakan digital dan rekaman CCTV, polisi berhasil menemukan lokasi persembunyiannya dari unggahan Facebook yang memperlihatkan rumah kontrakan tersebut.

Akhirnya, tim gabungan menangkap Dede Maulana pada Selasa dini hari, 7 Oktober 2025.

 

Baca juga: Emas Nenek asal Kerinci Disamun lalu Ia Telungkup di Lantai Mobil sampai Merangin

Baca juga: Sampai Hati ART Matikan CCTV lalu Tanam Bayi Baru Lahir di Bawah Tempat Suci

Baca juga: Pajero Putih Masuk Tol Sebapo Sejam sebelum IRT Didapati tak Bernyawa di Talang Bakung

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved