Perampokan di Jambi

Tangis Pilu Ayah Nindia, Anaknya Jadi Korban Perampokan dan Tewas di Talang Bakung Jambi

Tangis pilu ayah dari Nindia Novrin (38), korban perampokan dan pembunuhan Talang Bakung, Jambi.

Penulis: Suci Rahayu PK | Editor: Suci Rahayu PK
Kolase Tribunjambi.com
Tangis pilu ayah dari Nindia Novrin (38), korban perampokan dan pembunuhan Talang Bakung, Jambi. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Tangis pilu ayah dari Nindia Novrin (38), korban perampokan dan pembunuhan Talang Bakung, Jambi.

Nindia, seorang ibu rumah tangga di Talang Bakung, Kota Jambi, ditemukan bersimbah darah di kamar rumahnya, Selasa (2/10/2025) pagi.

Ia menjadi korban perampokan dan pembunuhan oleh Dede Mulyana alias Diki (33).

Dede membawa kabur mobil Pajero miliknya.

Kematian Nindia menjadi pukulan berat bagi keluarga, terutama ayahnya.

Dalam video yang beredar, ayah korban menangis lirih saat ditenangkan polisi.

Momen itu terjadi ketika ayah korban mendatangi Polda Jambi setelah pelaku ditangkap.

"Saya ikhlas kalau barang diambil, tapi kenapa anak saya dibunuh," ucapnya dengan suara tersendat.

Kalimat itu terdengar sebagai jeritan hati seorang ayah yang baru kehilangan buah hatinya secara tragis.

Saat ditanya kapan terakhir bertemu Nindia, ia hanya menatap kosong penuh duka.

Baca juga: Dede Pelaku Perampokan di Talang Bakung Jambi Ternyata Residivis, Pernah Gelapkan Uang Rp700 Juta

Baca juga: KKB Papua Tembak 2 Pekerja PT di Intan Jaya, Sebby Sambom Klaim TPNPB-OPM Bertanggung Jawab

Raut wajahnya mencerminkan kesedihan mendalam yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Ia berharap pelaku pembunuhan putrinya mendapatkan hukuman setimpal dan seadil-adilnya.

Dengan mata berkaca-kaca, ia berdiri lemah di tengah keluarga dan petugas kepolisian.

Petugas mencoba menenangkannya, namun duka itu tampak begitu mendalam.

Tangisnya menjadi saksi bisu betapa berat kehilangan seorang anak bagi orang tua.

Kronologi perampokan di Talang Bakung Jambi

Hasil penyidikan polisi mengungkap bahwa perampokan di rumah Nindia Nofrin telah direncanakan secara matang oleh pelaku seorang diri.

Dede mengincar Nindia yang menawarkan mobil pajero putih AD 77 RA di marketplace.

Sementara berkeliaran di FB menggunakan nama akun "sultan mah bebas".

Dede memulai aksinya dengan menghubungi korban lewat WhatsApp. Dia menanggapi unggahan penjualan mobil Pajero di media sosial itu. 

Pada 1 Oktober 2025 malam, Dede mendatangi rumah Nindia, tujuannya melihat mobil secara langsung.

Mereka berdiskusi soal harga dan Dede berjanji akan bertransaksi keesokan pagi.

Pukul 22.00 WIB, Dede berpamitan. Dia juga meminta Nindia memesankan ojek online.

Dede menuju rental PlayStation di Simpang Tropi Mart, Talang Bakung, untuk menunggu pagi.

Namun, dia bosan berada di sana. Dia kembali memesan ojek online lagi lewat bantuan orang lain. 

Baca juga: Nasib Pratu Risal Kini Ditahan Usai Ajak Istri TNI Hilda Pricillya Main di Hotel, Karirnya Terancam

Baca juga: Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Digugat Usai Tolak Impor BBM: Kita Hargai Semua Proses Hukum

Dede menuju kawasan Kenali, berdiam di pos kamling dekat masjid hingga subuh.

Setelah salat subuh, Dede untuk memantau situasi sekitar. Dia  mengincar waktu yang tepat untuk kembali ke rumah Nindia

Kemudian, untuk ketiga kalinya, Dede meminta tolong orang lain memesankan ojek untuk ke rumah Nindia.

Kejadian pukul 05.30 WIB

Peristiwa sadis itu terjadi 2 Oktober 2025, sekira pukul 05.30 WIB.

Dede tiba kembali di rumah di Talang Bakung, dan  Nindia sudah menyiapkan mobil di teras rumah.

Memang, saat itu Nindia menunggu Dede yang bilang akan transaksi pagi hari. Pertemuan terjadi di teras rumah.

Saat itu, ketika Dede si perampok meminta kunci untuk test drive, namun Nindia menolak.

Nindia langsung masuk ke rumah.

Dede lantas mengejar ke dalam kamar sembari membawa kayu yang diambilnya dari sekitar rumah.

Dede memukul Nindia dari belakang sebanyak tiga kali hingga tergeletak.

Tubuh Nindia bersimbah darah di samping tempat tidur.

Setelah memastikan korban tak berdaya, Dede mengambil kunci mobil, BPKB, dan ponsel Nindia.

Tak butuh waktu lama, Dede kabur membawa mobil pajero putih milik Nindia.

Baca juga: Hasil Autopsi Imam Komaini di Tebo Jambi, Ada Bekas Benda Tumpul di Kepala

Melepas Pelat Nomor

Dalam pelariannya, Dede melepas pelat nomor AD 77 RA.

Dia membuang ponsel Nindia di sekitar Rumah Sakit Medika Jambi

Pelarian Dede berlanjut ke arah Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

Di sana, Dede bersembunyi di indekos milik teman perempuannya.

Pelacakan Digital dan CCTV

Selihai-lihainya pencuri, pasti tertangkap juga.

Pelarian Dede hanya bertahan sekira empat hari.

Polisi melakukan pelacakan digital, rekaman CCTV, dan informasi lapangan.

Polisi mengetahui keberadaan tempat pelarian Dede Mulyana dari petunjuk di Facebook, rumah kontrakan yang pernah diunggahnya.

Akhirnya tim gabungan Satreskrim Polresta Jambi, Reskrim Polsek Jambi Selatan, dan Resmob Ditreskrimum Polda Jambi meluncur rumah ke Sumatera Selatan.

Pelarian Dede Mulyana berakhir pada Selasa (7/10) dini hari. (*)

 


Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Simak informasi lainnya di media sosial Facebook, Instagram, Thread dan X Tribun Jambi

Baca juga: Hasil Autopsi Imam Komaini di Tebo Jambi, Ada Bekas Benda Tumpul di Kepala

Baca juga: Dede Pelaku Perampokan di Talang Bakung Jambi Ternyata Residivis, Pernah Gelapkan Uang Rp700 Juta

Baca juga: Sadis Cara Dede Habisi Nindia Korban Perampokan di Jambi, Bawa Lari Pajero dan Barang Berharga

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved