Wawancara Eksklusif
Wawancara Eksklusif: 'Jangan Diamputasi, Ma, Abang Mau jadi Pemain Sepak Bola'
Ibu remaja korban begal berinisial F (13), Aci Cendrawati (40) menceritakan sosok anaknya yang menjadi korban dugaan pembegalan di Kota Jambi
Penulis: Syrillus Krisdianto | Editor: Mareza Sutan AJ
Posisi anak saya saat itu lemas, mengalami pendarahan saat dibonceng orang yang mengantarnya.
Orang itu mengatakan anaknya ditemukan tidak jauh dari Soto Betawi, dekat Taman Sungai Kota Baru.
Anakku ditemukan terkapar di jalan itu, kebetulan orang yang menemukan anak saya baru pulang dinas atau kerja.
Saat itu, dada anak saya mengalami luka dalam (remuk), sebab katanya, dia dipukul.
Segera kedua orang tua (kakek dan neneknya) dan kakak saya mengantar dia ke rumah sakit Mitra.
Namun, kata pihak rumah sakit, alatnya tidak memadai, sehingga dibawa ke rumah sakit umum (Raden Mattaher).
Saat di rumah sakit, kaki anak saya dijahit sementara. Saat di rumah sakit, setelah anak saya sadar, saya bertanya dengannya, "Abang diapakan, Nak?"
Anak saya menjawab, "Ma, jahat orang itu, Ma. Abang dipukulnya, Ma. Motor diambilnya, Ma."
Saat itu, anak saya menceritakan kejadian yang dialaminya.
Kejadian bermula anak saya mengendarai sepeda motor, lalu ada orang berteriak ke arahnya.
Dia meneriakkan, "berhenti, berhenti", lalu anak saya melihat ada dua orang mengikutinya.
Lalu anak saya bilang, "abang ngebut bawa motor, lalu orang itu memukul abang hingga jatuh".
Anak saya bercerita dirinya ditendang dan kakinya dipukul-pukul menggunakan kayu dan kunci motor dan sepeda motor diambil orang tersebut.
Saat itu anak saya bilang, "saat itu abang lemas, tidak ingat apa-apa lagi".
Tribun: Apa dampak dari kejadian tersebut?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.