Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen 1 November 2025 - Bahagia itu Sebuah Pilihan

Bacaan ayat: Lukas 6:20 (TB)  Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: "Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram @ferinugroho77
Pdt Feri Nugroho 

Renungan Harian Kristen 1 November 2025 - Bahagia itu Sebuah Pilihan

Bacaan ayat: Lukas 6:20 (TB)  Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: "Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah."

Oleh Pdt Feri Nugroho

 

Bahagia. Yach, satu kata yang penuh misteri dalam kehidupan. Satu kata yang diucapkan saat moment sakral terjadi: Selamat berbahagia!

Satu kata yang terus diungkapkan saat orang bertubi-tubi menghadapi berbagai pergumulan: setiap orang berhak bahagia! 

Satu kata yang juga dilekatkan pada barang atau jasa; saat saldo banyak di rekening, atau makanan lezat yang dinikmati, atau pekerjaan yang sukses, atau kemeriahan sebuah pesta, atau saat dicintai dan mencintai. 

Namun itu juga satu kata yang menguap tanpa meninggalkan jejak setitik pun! Bagaimana mungkin itu bisa terjadi?

 Satu kata yang bisa bermakna ganda: bagi seseorang cukup satu juta dan bahagia namun bagi yang lain seratus juta pun masih tidak bahagia.

Satu kata yang cukup berbahagia untuk sesuap nasi, namun terasa hambar meskipun semeja penuh dengan makanan. 

Itu karena bahagia dijadikan tujuan. Bahagia telah diperdagangkan menjadi komoditas, hanya dicari dalam rasa tanpa kedalaman makna dan dikelola dalam asa dan cita-cita tanpa tahu arah yang akan dituju. 

Bagi Yesus bahagia itu sebuah pilihan. Apapun keadaan yang sedang dialami, tidak peduli penderitaan serumit apapun ada didepan mata, saat seseorang memilih untuk bahagia maka ia akan berbahagia.

Karena hidup ini bukan tentang diri sendiri. 

Hidup ini tentang relasi yang terus di bangun dengan dan dalam Tuhan. 

Fokus hidup ialah Allah, Sang Penguasa Tunggal kehidupan. Tidak ada yang seperti Dia selain daripada Dia.

Hanya diperlukan keberanian untuk menerima fakta bahwa kehidupan telah menyimpang karena dosa. Faktanya bahwa musuh itu ada, pengutuk itu ada, penampar pipi juga ada, pembenci yang bertumpuk, ada orang-orang lapar dan tersingkirkan. 

Gampang bagi kita untuk abai atau tidak peduli. Cukup lakukan sugesti positif maka semua akan beres.

Tidak! Itu tidak menyelesaiakan masalah kecuali menambah masalah baru dalam kehidupan. Atau cukup abaikan dan bersikap tidak peduli pun bisa dilakukan demi menjaga hati.

Namun benarkan hati akan terjaga? Bukankan itu hanya mengobati kanker dengan obat merah semata? 

Faktanya diperlukan tindakan radikal untuk menyelesaikan. Menerima fakta adalah satu hal. Ada hal lain yang perlu dilakukan yaitu memilih untuk bahagia, lepas daripada apapun yang sedang dialami.

Perlu langkah proaktif untuk memperlakukan orang lain seperti halnya diri kita ingin diperlakukan. 

Mengasihi menjadi kata kerja aktif untuk mendahului dalam memperlihatkan tanda kebaikan sebagai hasil dari penyelamatan yang telah Allah lakukan dalam Yesus Kristus.

Diperlukan penyelesaian pada level dasar untuk tidak menyimpan kesalahan orang lain. Dengan tetap berbuat baik, menjadi berkat dan tidak menyimpan kebencian dalam hati, maka kehidupan akan dibebaskan dari beban. 

Dalam hal ini teruslah hidup bergantung penuh pada Allah. 

Hidup hari ini akan terus diuji; apakah jaminan keselamatan yang kota peroleh dalam Yesus Kristus akan berubah manis bagi kehidupan?

Pilihan pertama ialah memilih untuk menjadi orang-orang yang berbahagia. Bahagia karena Allah telah lebih dahulu memperlihatkan kehidupan yang penuh bahagia. 

Terus fokus pada Allah sebagai sumber kebahagiaan sejati. Jalani kehidupan dengan sikap proaktif, inovatif, kreatif untuk menciptakan perubahan menuju kebaikan dalam hidup.

Jadilah pribadi yang fokus pada solusi, bukan pada masalah yang dihadapi. Roh Kudus pasti menolong. Amin

     Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Siloam Palembang

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved