Penculikan Anak
Mery dan Ade di Jambi Ternyata Sudah Jual 9 Anak dan 1 Bayi di Medsos, Terlibat Penculikan Bilqis
Dua orang di Jambi yang jadi tersangka penculikan dan perdagangan Bilqis, ternyata sudah jual 9 anak dan bayi sebelumnya.
Penulis: Suci Rahayu PK | Editor: Suci Rahayu PK
Ringkasan Berita:
- Mery Ana dan Ade Frianto Syahputra, tersangka dari Merangin–Jambi sudah jual 9 anak dan 1 bayi
- 4 tersangka penculikan Bilqis: Sri Yuliana (Makassar) sebagai pelaku utama, Nadia (Jawa Tengah), serta dua pelaku dari Jambi
- Bilqis pertama dijual Sri ke Nadia seharga Rp 3 juta, lalu oleh Nadia ke pelaku Jambi Rp 15–30 juta, sebelum akhirnya dijual lagi ke kelompok tertentu di Jambi seharga Rp 80 juta
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Dua orang di Jambi yang jadi tersangka penculikan dan perdagangan Bilqis, ternyata sudah jual 9 anak dan bayi sebelumnya.
Keduanya yakni Mery Ana (42) dan Ade Frianto Syahputra (36), keduanya berasal dari Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi.
Pada kasus Bilqis, polisi menetapkan 4 orang tersangka. Yakni Sri Yuliana (30), warga Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulses sebagai pelaku utama penculikan Bilqis.
Nadia (29), warga Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Dan 2 orang dari Jambi.
Ternyata penculikan yang dilakukan para tersangka bukan kali pertama.
Bahkan ada tersangka yang sudah pernah menjual 9 bayi dan 1 anak yang dijajakan lewat media sosial.
Saat ditangkap Mery Ana membantah menculik anak.
Ia berdalih bahwa ada orang yang ingin mengadopsi Bilqis.
Baca juga: Tipu Daya Mery Ana Titip Bilqis Anak Penculikan ke Suku Anak Dalam Jambi, Ambil Rp 85 Juta
Baca juga: Cerita Temengung Sikar Jemput Bilqis di Bukit 12, Suku Anak Dalam Jambi Ditipu Mery Ana Pakai Surat
Sambil memakai perhiasan emas di kalung dan lengannya, ia murka saat dituduh sebagai penculik.
"Gak ada kami mencuri anak Bang, Astaghfirullah, kami tidak mencuri anak bang," katanya sambil melotot kepada polisi.
Ia pun mengajak polisi untuk duduk, dan membuat pembenaran dari perbuatannya itu.
"Jadi orang yang ngasih anak sama kami itu, ada orang yang minta carikan anak untuk adopsi. Jadi kita ambil," dalihnya.
Meski begitu, ia akhirnya mengakui kesalahan dan meminta maaf.
"Kami minta maaf, kami minta ampun, kami tidak tahu bang. Kami mau ambil anak itu bang, kami mau ambil," ujarnya lagi.
Kronologi Penculikan Bilqis
Kapolda Sulsel Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro membeberkan kronologi penculikan hingga penetapan 4 tersangka.
"Polrestabes Makassar sudah mengamankan empat tersangka," kata Djuhandhani saat konferensi pers di Mapolrestabes Makassar, Senin (10/11/2025).
Ia menuturkan, peristiwa itu berawal dari postingan Sri Yuliana yang menawarkan Bilqis di media sosial Facebook.
"Polrestabes Makassar mengamankan SY, sebagai pelaku utama membawa korban dari TKP ke kos pelaku di Jalan Abubakar Lamboko, kemudian menawarkan korban melalui medsos Facebook dengan akun Hirohmanirrohim Bismillah," jelasnya.
Saat itu, pelaku kedua, Nadia, langsung berminta untuk membeli korban setelah melihat postingan Sri.
Kepada Sri Yuliana, Nadia mengaku berasal dari Jakarta.
Baca juga: 7 Minibus dan Truk Disita Polres Bungo, Diduga Pelangsir BBM dari SPBU, Pakai Tangki Modifikasi
"Hasil pengakuan dari Jakarta dan datang ke Makassar untuk membawa korban dengan transasksi Rp 3 juta di kos pelaku," kata dia.
Oleh Nadia, korban kemudian dibawa ke Jambi dan sempat transit di Jakarta.
Nadia lalu menjual korban ke pelaku selanjutnya, Mery Ana dan Ade Frianto Syahputra.
"Menjual kepada AS dan MA, pengakuan NH sebagai keluarga di Jambi, sebesar Rp 15 juta dengan dalih membantu keluarga yang 9 tahun belum punya anak," jelasnya lagi.
Setelah menyerahkan korban, Nadia kemudian langsung melarikan diri.
Ia kabur ke Sukoharjo, Jawa Tengah.
Rupanya ini bukan pertama kalinya Nadia menjual anak.
"NH mengaku telah tiga kali menjadi perantara adopsi ilegal," ujarnya.
Sementara itu kepada penyidik, Mery Ana dan Ade Frianto Syahputra mengaku membeli korban dari Nadia sebesar Rp 30 juta.
Tak berhenti di sana, Bilqis rupanya dijual lagi oleh keduanya dengan bayaran lebih fantastis.
"Menjual kembali kepada kelompok salah satu suku di Jambi seharga Rp 80 juta," tandasnya.
Sama seperti Nadia, kedua tersangka mengaku bukan pertama kali memperjual belikan bayi.
Tak sedikit, Mery Ana dan Ade Frianto Syahputra ternyata sudah menjual sembilan bayi.
"Keduanya mengaku telah memperjualkan sembilan bayi dan satu anak melalui TikTok dan WA," ucapnya. (*)
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Simak informasi lainnya di media sosial Facebook, Instagram, Thread dan X Tribun Jambi
Baca juga: Ciut Nyali Madesu Bersajam di Jambi: Remaja Kocar-Kacir saat Kepergok Hendak Tawuran
Baca juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Remaja 12 Tahun di Jambi Kabur dari Rumah, Polresta Dalami Kasusnya
Baca juga: CPNS 2026, Kemenkeu Akan Rekrut 279 Lulusan STAN dan 300 Lulusan SMA
| Ciut Nyali Madesu Bersajam di Jambi: Remaja Kocar-Kacir saat Kepergok Hendak Tawuran |
|
|---|
| CPNS 2026, Kemenkeu Akan Rekrut 279 Lulusan STAN dan 300 Lulusan SMA |
|
|---|
| 7 Minibus dan Truk Disita Polres Bungo, Diduga Pelangsir BBM dari SPBU, Pakai Tangki Modifikasi |
|
|---|
| Skandal Penjualan Anak Terkuak: Penculikan Bilqis di Makassar Merambah 4 Provinsi, Bali Hingga Kepri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/15112025-penculikan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.