TRIBUNJAMBI.COM , JAMBI - Harga beras di Kota Jambi saat ini terpantau stabil tanpa adanya lonjakan signifikan. Selasa (26/8/2025).
Menurut Dadan Sulaiman, Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan Disdagperin, Kota Jambi, mengatakan meskipun ada pengawasan ketat, harga bahan pokok seperti beras, terutama jenis SPHP, berada dalam kondisi normal.
"Saat ini bisa dikatakan harga beras di Kota Jambi stabil, tidak ada kenaikan yang melonjak. Bahkan, pihak Bulog sudah mengadakan operasi pasar yang bekerjasama dengan Pemerintah Kota dan Polresta di beberapa titik untuk menjaga kestabilan harga," ujar Dadan.
Dadan menambahkan bahwa pengawasan terhadap harga komoditas pokok seperti beras, cabai, bawang merah, bawang putih, cabai keriting, dan daging ayam dilakukan setiap hari.
"Pengawasan ini kami lakukan melalui tim yang turun langsung ke pasar-pasar tradisional dan pergudangan. Kami pastikan bahwa tidak ada lonjakan harga yang signifikan," jelasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa pengamatan di pasar Angso Duo dan Pasar Talang Banjar menunjukkan kondisi yang terkendali.
"Di pasar agen dan pergudangan, harga komoditas masih stabil, bahkan ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga," katanya.
Selain beras, pengawasan terhadap komoditas lain seperti cabai, bawang, dan daging ayam juga tetap menjadi perhatian pemerintah.
Dadan Sulaiman menjelaskan bahwa pengawasan harga dan stok daging ayam di pasaran juga dilaksanakan secara rutin untuk menjaga kestabilan harga.
"Saat ini, kami bisa memastikan kebutuhan pokok di Kota Jambi aman. Pengawasan kami juga meliputi semua komoditas yang ada di pasar, termasuk harga daging ayam dan bahan pokok lainnya. Bahkan, beberapa komoditas mengalami penurunan harga," jelas Dadan.
Beberapa pedagang beras di Pasar Angso Duo, mengatakan pasokan beras masih lancar meskipun permintaan sedikit menurun.
Diantaranya pemilik warung Alex, pedagang beras dan sembako dipasar Angso Duo yang menjual berbagai jenis beras seperti SPHP, Naruto, dan Belida pasokan aman.
Menurutnya, stok beras di pasar masih terjaga meskipun pembeli cenderung lebih sedikit.
"Stok beras masih aman, hanya saja pembeli yang sepi. Kalau ramai, kami langsung sedia lagi," katanya.
Winda (37), pedagang beras lainnya, juga menegaskan bahwa pasokan beras jenis SPHP di pasar tetap terjaga.
"Sekarang, banyak konsumen yang memilih beras SPHP karena harga lebih terjangkau," katanya.
Baca juga: Pendapatan Pajak Hiburan di Kota Jambi Meningkat
Baca juga: Sahabat Pengusaha Dwi Hartono Paparkan Hal Tak Diketahui Orang Soal Ambulans Desa di Tebo
Baca juga: Biografi Singkat Dwi Hartono, Terduga Otak Pembunuhan Kacab BRI Cempaka Putih