Berita Jambi

Hutan Bambu dan Air Terjun di Hutan Adat Bukit Sembahyang Desa Air Terjun Kerinci Jambi

Penulis: tribunjambi
Editor: Suci Rahayu PK
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kawasan Hutan Adat Bukit Sembahyang Padun Gelanggang di Desa Air Terjun, Kecamatan Siulak, Kabupaten Kerinci, Jambi.

Tidak hanya itu, masyarakat adat juga memanfaatkan potensi pohon aren untuk memproduksi gula semut. 

Melalui Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) yang anggotanya didominasi perempuan adat secara rutin memproduksi gula semut. 

Gula Semut ini telah dipasarkan mulai dari lokal, kabupaten, hingga nasional. 

Berkat konsistensi ini, KUPS Gula Semut Desa Air Terjun meraih predikat Platinum dari Kementerian Kehutanan.

Baca juga: Eks Waka DPRD Tebo yang Gunduli Hutan Dapat Remisi 4 Bulan di HUT RI

Dukungan juga datang dari Kementerian Desa dan pemerintah desa yang mengalokasikan dana desa untuk pengembangan usaha berbasis potensi lokal, baik HHBK maupun jasa lingkungan dari hutan adat.

Ade Candra, Koordinator Program KKI Warsi, mengapresiasi penghargaan yang diterima Desa Air Terjun. 

“Hutan adat adalah benteng kehidupan masyarakat. Selain menjaga fungsi ekologi seperti air dan kesuburan tanah, hutan juga bisa memberikan manfaat ekonomi jika dikelola dengan baik. 

Apa yang dilakukan masyarakat Air Terjun adalah contoh nyata bahwa perlindungan hutan dan kesejahteraan bisa berjalan seiring. 

Kami bangga penghargaan Wana Lestari yang diserahkan Menteri Kehutanan hari ini di Manggala Wanabakti menjadi pengakuan atas kerja keras masyarakat,” ujar Ade.

Penghargaan Wana Lestari 2025 ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk terus menjaga hutan dan memanfaatkannya secara bijak demi keberlanjutan ekologi dan kesejahteraan masyarakat.

Penyerahan penghargaan di gelar Kementerian Kehutanan dalam  acara Temu Karya Teladan Penerima Penghargaan Wana Lestari Tingkat Nasional Tahun 2025 di Jakarta. 

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni memberikan penghargaan kepada 54 teladan kehutanan dari 14 kategori, meliputi perorangan, kelompok, aparatur pemerintah, dan badan usaha yang telah berprestasi dan menjadi teladan dalam pembangunan kehutanan, pelestarian lingkungan, serta pemberdayaan masyarakat.

Kegiatan Temu Karya Teladan Penerima Penghargaan Wana Lestari Tahun 2025 yang berlangsung pada 14–18 Agustus 2025 ini menjadi bagian integral dari perayaan kemerdekaan, menegaskan komitmen Indonesia dalam mewujudkan pengelolaan hutan lestari bagi kesejahteraan masyarakat. 

Kementerian Kehutanan memberikan apresiasi tinggi terhadap dedikasi dan komitmen bersama ini, yang telah menunjukkan hasil nyata dalam pengelolaan hutan berkelanjutan. 

Hal ini sesuai dengan semangat perayaan kemerdekaan ke-80 yang mengusung tema "Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju". Semoga prestasi ini menjadi motivasi dan teladan bagi seluruh pihak untuk terus berkontribusi menjaga hutan sebagai warisan berharga bagi generasi mendatang.

Halaman
123

Berita Terkini