TRIBUNJAMBI.COM - Mirisnya bocah 3 tahun di Sukabumi, Jawa Barat meninggal dunia karena sakit cacing akut.
Diketahui bocah malang itu bernama Raya.
Sebelum meninggal dunia, Raya sempat menjalani perawatan intensif di ruang ICU.
Sontak saja kabar Raya tewas sakit cacing akut ini bikin Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa barat kaget.
Ia langsung mencari tahu penyebab meninggal dari bocah tersebut.
Ya, Dedi Mulyadi sangat perihatin atas kematian bocah tersebut.
Baca juga: Gelagapan Roy Suryo Menyanyikan Lagu Indonesia Raya Berkali-kali Lihat Ponsel, Said Didu Cuma Diam
Baca juga: Siapa Sosok ‘Ay’ yang Sering Disebut Arya Daru? Istri Kaget, Curiga Soal Chat Salah Kirim
Baca juga: Kok Bisa Setya Novanto Bebas dan Hartanya Masih Utuh, KPK Pertanyakan TPPU ke Bareskrim: Menyakitkan
"Saya menyampaikan prihatin dan rasa kecewa yang sangat dalam."
"Mohon maaf atas meninggalnya seorang balita yang tubuhnya dipenuhi cacing,” ujar pria yang akrab KDM ini, Selasa (19/8/2025).
Dia menyatakan bahwa Pemprov Jabar telah mengirimkan tim untuk mengevakuasi dan merawat keluarga almarhum sebagai upaya menangani keluarga korban.
"Kami sudah mengirim tim untuk mengangkut seluruh keluarga tersebut agar keluarganya juga dirawat karena menderita TBC,” ucap KDM.
Sebelumnya, sebuah video yang diunggah akun Rumah Teduh di Facebook mengenai kasus meninggalnya balita bernama Raya menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Video berdurasi sembilan menit tersebut sudah ditonton lebih dari 9,8 juta kali dan memperlihatkan kondisi kritis Raya saat dirawat di Intensive Care Unit (ICU).
Dalam video itu disebutkan, tubuh Raya dipenuhi ribuan cacing gelang.
Bahkan, cacing terlihat keluar dari hidung, mulut, dan anus.
Berdasarkan keterangan dokter yang menangani, Dedi Mulyadi mengatakan, Raya meninggal akibat cacingan parah atau askariasis.
Kondisi Raya semakin memburuk karena pengaruh lingkungan dan situasi keluarga.
Untuk diketahui, Raya tinggal bersama keluarganya di Kampung Pangenyangan, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi.
"Ibunya mengalami gangguan kejiwaan."
"Ayahnya menderita TBC."
"Sejak balita, dia (Raya) terbiasa tinggal di kolong rumah bersama ayam dan kotorannya."
"Tangan tidak pernah dicuci, mulutnya kemasukan cacing,” jelas Dedi Mulyadi.
Dia menegaskan, Pemprov Jabar akan memberikan sanksi kepada pemerintah desa dan pihak terkait yang dianggap lalai menjalankan fungsi pelayanan dasar seperti Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), pos pelayanan terpadu (Posyandu), dan bidan desa.
“Fungsi-fungsi pokok pergerakan PKK, Posyandu, serta kebidanan tidak berjalan."
"Sanksi akan kami berikan kepada siapapun dan daerah manapun yang terbukti tidak memberikan perhatian kepada masyarakat,” tegas Dedi Mulyadi.
Dia berharap kasus Raya menjadi peringatan bagi seluruh aparat pemerintahan di desa untuk lebih aktif melakukan pengecekan kondisi warganya.
“Jangan abai, jangan ribut ketika peristiwanya terjadi."
"Salam hormat untuk semua."
"Semoga kami bisa bekerja secara baik,” kata KDM.