Berita Viral

RESMI 4 Senior Prada Lucky Dijebloskan Penjara, Rupanya Dipukul Berhari-hari, 16 TNI Masih Diperiksa

Penulis: Tommy Kurniawan
Editor: Tommy Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RESMI 4 Senior Prada Lucky Dijebloskan Penjara, Rupanya Dipukul Berhari-hari, 16 TNI Masih Diperiksa

TRIBUNJAMBI.COM - Akhirnya empat anggota TNI sudah dijebloskan ke penjara usai terbukti menganiaya Prada Lucky Chepril Saputra Namo.

Diketahui empat anggota TNI ini merupakan asenior Prada Lucky.

Mereka menganiaya Prada Lucky berhari-hari hingga berujung tewas.

Empat pelaku ini memukul Prada Lucky dengan tangan kosong.

Saat ini empat pelaku merupakan bagian dari 20 data pelaku yang terlibat dalam penganiayaan Prada Lucky.

Sementara untuk 16 anggota TNI lainnya masih diperiksa secara intensif.

Baca juga: SADISNYA Prada Lucky Diduga Dihabisi 20 Anggota TNI hingga Tewas, Ini Identitas Lengkapnya

Baca juga: TIM INVESTIGASI Gabungan Dibentuk Kodam Udayana: Usut Kematian Prada Lucky

Baca juga: SUARA HATI Ayah dan Ibu Prajurit yang Tewas di Tangan Senior: Jangan Sampai Ada Lucky Lain

Diketahui Lucky Chepril Saputra Namo karib disapa Lucky Namo. Usianya 23 tahun.

Lucky resmi menjadi anggota TNI Angkatan Darat (AD) sejak Juni 2025. Itu setelah delapan kali tes.

Setelah dilantik, Lucky Namo bertugas di Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834 di Wakanga Mere, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sudah satu bulan Lucky bertugas di sana.

Ayah Lucky adalah Sersan Mayor (Serma) Christian Namo.

Ia tugas di Kodim 1627 Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.

Sedangkan istrinya, Sepriana Paulina Mirpey, ibu Lucky.

Dandim 1625 Ngada, Letkol Czi Deny Wahyu Setiyawan mengatakan bahwa sudah menahan empat orang dalam kasus kematian Prada Lucky Namo.

 "Sudah empat orang yang diamankan," katanya.

Empat orang ini ditahan di Subdenpom Ende.

Mereka adalah :

1.Pratu Petris Nong Brian Semi

2. Pratu Ahmad Adha

3. Pratu Emiliano De Araojo

4, Pratu Aprianto Rede Raja

Ia tak mengungkap peran dari empat pelaku dalam kematian Lucky.

Namun berdasarkan informasi beredar, hasil pemeriksaan Staf-1/Intel Yonif 834/WM, empat senior tersebut melakukan tindak kekerasan dengan cara memukul menggunakan tangan kosong.

"Proses tetap berlanjut sampai terang benderang dan pelaku dijatuhi hukuman sesuai dengan hukum yang berlaku," katanya.

Prada Lucky Namo meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aeramo, Kabupaten Nagekeo pada Rabu (6/8/2025).

Sepriana Paulina Mirpey mengungkap ketika kabur ke rumah ibu asuhnya, Iren, Lucky sempat mengaku luka pada tubuhnya disebabkan oleh penyiksaan dari seniornya.

"Dia bilang dia punya senior. Dia sebut namanya, satu Bamak, satu Dasi Intelnya. Dia bilang begitu," katanya.

"'Mama saya dipukul. Pukul sama Bamak, Dasi Intel dengan senior-senior lain," tambahnya.

Ia mengungkap pelaku penyiksaan terhadap Lucky 20 orang, bukan hanya empat.

"Ada 20 orang semua, bukan 4 orang saja," katanya.

Menurutnya ada senior-senior yang berperan menyiksa Lucky menggunakan selang.

"Yang hukum cambuk itu juga semuanya proses tidak ada bilang pilih kasih. Semuanya proses," katanya.

Ia menegaskan semua pelaku penganiayaan Prada Lucky Namo harus dihukum.

"Saya mama kandung, saya melahirkan dia. Kalau tidak proses lebih baik kalian bunuh saya ikut anak saya langsung. Saya sakit hati, saya hancur hatinya kalian bikin seperti ini," katanya.

Adapun personil yang terlibat dalam pemukulan terhadap Prada Lucky Chepril Saputra Namo diantaranya:

Pemukulan mengunakan selang:

a. Letda Inf Thariq Singajuru

b. Sertu Rivaldo Kase

c. Sertu Andre Manoklory

d. Sertu Defintri Arjuna Putra Bessie

e. Serda Mario Gomang

f. Pratu Vian Ili

g. Pratu Rivaldi

h. Pratu Rofinus Sale

i. Pratu Piter

j. Pratu Jamal

k. Pratu Ariyanto

l. Pratu Emanuel

m. Pratu Abner Yetersen

n. Pratu Petrus Nong Brian semi

o. Pratu Emanuel Nibrot Laubura

p. Pratu Firdaus

2. Pemukulan dengan tangan:

a. Pratu Petris Nong Brian Semi

b. Pratu Ahmad Adha

c. Pratu Emiliano De Araojo

d. Pratu Aprianto Rede Raja

Amarah Ayah Prada Lucky 

Serma Christian Namo mengultimatum pelaku penganiaya anaknya hingga tewas. Sang anak, Prada Lucky Chepril Saputra Namo tewas setelah dianiaya 20 anggota TNI. 

Sebanyak 20 anggota TNI yang merupakan seniornya melakukan penganiayaan kepada Prada Lucky hingga berujung tewas. 

Prada Lucky tewas pada Rabu (6/8/2025) setelah menjalani perawatan intensif di RSUD Aeramo, Nagekeo. 

Prada Lucky merupakan anggota Batalyon Teritorial Pembangunan 834 Waka Nga Mere, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) tewas dianiaya para seniornya.

Keluarga korban menemukan luka lebam, sayatan, dan memar di sekujur tubuhnya, yang memicu tuntutan keadilan dari ayah korban, yang juga merupakan anggota TNI aktif.

Hingga saat ini, pihak kepolisian militer telah memeriksa sekitar 20 orang prajurit TNI terkait kasus ini.

Empat orang di antaranya telah diamankan dan ditahan untuk penyelidikan lebih lanjut.

Kasus ini telah menarik perhatian publik dan desakan dari berbagai pihak, termasuk anggota DPR dan pimpinan MPR, agar diusut secara transparan dan tuntas.

Tragisnya, Prada Lucky Namo meninggal dunia tak lama setelah ayahnya tiba di rumah sakit pada Rabu (6/8/2025).

Ayah Prada Lucky, Serma Christian Namo mengaku akan terus mengejar pelaku pemukulan terhadap anaknya.

"Tentara main-main dengan nyawa, sampai neraka pun saya kejar. Saya minta keadilan, ini nyawa. Beta sudah tidak punya anak lagi. Tuhan tolong. nyawa dibayar nyawa," katanya.

Serma Christian Namo geram karena Prada Lucky tewas dalam kondisi dianiaya, bukan karena tugas.

Ngerinya penyiksaan tergambar dari kronologi.

Bahkan, para pelaku sempat berusaha menutupi, di antaranya saat Prada Lucky sekarat di ICU malah dibilang sedang istirahat.

Berita Terkini