Palemik di Papua

KKB PAPUA Tolak HUT RI ke-80, Jubir TPNPB-OPM: Wajib Cabut dan Bakar Bendera Merah Putih

Penulis: Darwin Sijabat
Editor: Darwin Sijabat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau yang disebut KKB Papua kembali menunjukkan sikap penolakan keras terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

TRIBUNJAMBI.COM – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau yang disebut KKB Papua kembali menunjukkan sikap penolakan keras terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).  

Menjelang peringatan HUT RI ke-80, Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, secara terbuka menyerukan aksi provokatif kepada seluruh rakyat Papua. 

Dalam sebuah pesan suara yang dirilis pada Selasa (5/8/2025), Sebby Sambom meminta warga Papua untuk mencabut dan membakar bendera Merah Putih.  

Aksi ini ia sebut sebagai simbol perlawanan dan penolakan terhadap apa yang mereka anggap sebagai penjajahan Indonesia. 

“Bendera mereka Merah Putih Indonesia harus dibakar di mana-mana. Semua pejuang, rakyat, wajib cabut dan bakar,” ujar Sebby Sambom. 

Pernyataan ini bukan sekadar gertakan.  

Baca juga: KKB PAPUA Warning Warga dan Pemerintah, Klaim Tembak Pesawat di Dekai

Baca juga: UPDATE Kasus Beras Oplosan: Satgas Pangan Polri Tetapkan 3 Tersangka Baru, Ada Presdir

Baca juga: FACHRUDIN Bersantai Sambil Ngopi di Teras Rumah, Padahal Baru Cekik Istri Hingga Tewas

Melalui foto dan video yang ia bagikan, Sebby mengklaim aksi pembakaran bendera telah dilakukan oleh sejumlah anggota TPNPB-OPM bersenjata lengkap.  

Seruan ini diarahkan kepada seluruh masyarakat Papua, termasuk anak-anak sekolah, untuk mengirim pesan kepada dunia bahwa mereka menolak bagian dari sejarah kemerdekaan Indonesia. 

Menurut Sebby, Papua adalah "tanah Injil" yang telah didoakan dan memiliki dasar hukum internasional yang kuat untuk menggugat statusnya.  

Dia juga menyinggung pengalaman pahit masa kecilnya, di mana ia dan teman-temannya dipaksa mempelajari bahasa dan ideologi Indonesia di sekolah. 

"Guru-guru kami biasa pukul kami pakai rotan kalau pakai bahasa daerah," ungkapnya.

Kodam Cenderawasih: Pola Intimidasi Tahunan Jelang HUT RI 

Seruan dari TPNPB-OPM ini langsung mendapat respons dari militer Indonesia.  

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Infanteri Candra Kurniawan, menyebut seruan tersebut sebagai pola intimidasi yang berulang setiap tahun. 

“Setiap tahun menjelang peringatan hari Kemerdekaan RI, gerombolan OPM selalu melakukan intimidasi dengan aksi teror dan propaganda memberikan instruksi melarang dan bahkan membakar bendera Merah Putih,” kata Candra. 

Baca juga: RESPON Silfester Matutina soal Kabar Bakal Dipenjara di Kasus Fitnah JK: Nanti Kita Atur Dulu

Candra menegaskan bahwa Kodam XVII/Cenderawasih telah bersinergi dengan pemerintah daerah, Polri, tokoh masyarakat, dan berbagai elemen lainnya untuk menjaga keamanan dan menyemarakkan HUT RI.  

Mereka fokus pada pembinaan teritorial dan komunikasi sosial untuk melindungi masyarakat dari ancaman KKB Papua. 

Meskipun menghadapi seruan provokatif, Kodam XVII/Cenderawasih memastikan tidak akan ada pengerahan pasukan tambahan atau operasi khusus.  

"Tidak ada penambahan pasukan dan tidak ada operasi khusus dalam hal ini," tegas Candra. 

Menariknya, Sebby Sambom juga mengkritik para pejabat Papua yang dinilai tunduk pada pemerintah Indonesia dan tidak membela rakyatnya. 

Dia menyerukan agar para pemimpin daerah berani menolak kekerasan yang terjadi. 

Pada akhirnya, Sebby mengklaim TPNPB-OPM akan melanjutkan perjuangan mereka melalui "revolusi total," yang salah satu strateginya adalah mengusir imigran Indonesia dan memanggil pulang mahasiswa Papua dari seluruh Indonesia.

Baca juga: Kasus DBD di Batang Hari Menurun, Enam Bulan Pertama 2025 Tercatat 83 Kasus Tanpa Korban Jiwa

Baca juga: Tek Hui Dituntut 12 Tahun, Mafi Abidin 10 Tahun Penjara dalam Kasus TPPU Narkotika

Baca juga: UPDATE Kasus Beras Oplosan: Satgas Pangan Polri Tetapkan 3 Tersangka Baru, Ada Presdir

Baca juga: Nomor Kontak Pengaduan BP2MI Sementara Nonaktif, Ini Penjelasannya

Berita Terkini