TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI – Dinas Koperasi dan tenaga kerja (Diskopnaker) Kabupaten Kerinci, Jambi menyatakan siap memberikan pendampingan dan bantuan kepada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kerinci yang diduga menjadi korban penganiayaan di Malaysia.
Kepala Diskopnaker Kerinci melalui Kabid Tenaga Kerja Suhaidir mengatakan pihaknya telah menerima informasi terkait kasus TKI perempuan asal Kerinci yang mengalami kekerasan oleh majikannya di negeri jiran.
Terkait hal ini, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait, termasuk Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Baca juga: TKI Asal Kerinci Jambi Diduga Alami Kekerasan di Malaysia, BP2MI Fasilitasi Kepulangan
Dimana untuk pemulangan TKI yang dimaksud telah dibantu hingga sampai ke alamat tempat tinggal yang bersangkutan.
"TKI yang bermasalah yang di sebut viral sudah ada di Kerinci 3 bulan yang lalu, kondisi sudah membaik. Yang bersangkutan berangkat bekerja ke Malaysia secara ilegal," akunya.
Terkait bantuan dan pendampingan, Ia mengaku sampai saat ini pihaknya belum menerima permohonan resmi dari keluarga yang bersangkutan.
"Kalau ada laporan resmi dari keluarga pada Pemda kerinci, kami siap melakukan bantuan dan pendampingan melalui dinas sosial," katanya, Selasa (5/8/2025).
Diskopnaker Kerinci juga mengimbau masyarakat Kerinci yang ingin bekerja ke luar negeri agar melalui jalur resmi dan terdaftar di BP2MI untuk menghindari risiko kekerasan dan eksploitasi.
“Kami terbuka bagi siapa pun yang ingin berkonsultasi atau mendapatkan informasi terkait prosedur kerja ke luar negeri. Jangan mudah tergiur bujuk rayu calo,” tegasnya.
Kasus ini menambah daftar panjang perlakuan tidak manusiawi terhadap TKI di luar negeri. Pemerintah daerah dan pusat diharapkan semakin aktif melakukan perlindungan terhadap para pekerja migran, khususnya yang berasal dari daerah-daerah terpencil seperti Kerinci.
Update berita Tribun Jambi di Google News