TKI Kerinci Dianiaya di Malaysia

TKI Asal Kerinci Jambi Diduga Alami Kekerasan di Malaysia, BP2MI Fasilitasi Kepulangan

BP2MI mengungkap kronologi kepulangan Juhaidarna, TKI asal Kerinci Jambi yang diduga mengalami kekerasan saat bekerja sebagai asisten rumah tangga

Penulis: Syrillus Krisdianto | Editor: Nurlailis
Tribun Jambi/ Herupitra
KORBAN KEKERASAN - Nasib memilukan menimpa seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Kerinci, Jambi, yang bekerja di Penang, Malaysia. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengungkap kronologi kepulangan Juhaidarna alias Dahlia Purnama Sari, TKI asal Kerinci Jambi yang diduga mengalami kekerasan saat bekerja sebagai asisten rumah tangga di Penang, Malaysia

Hal itu disampaikannya saat dihubungi Tribunjambi.com via pesan.

Dia mengatakan, hal tersebut sudah dilakukan sejak bulan Juni silam.

Baca juga: Derita Ganda TKW Asal Kerinci Jambi di Malaysia, Disiksa dan Ditipu Majikan

“Sesuai arahan Bapak Menteri Abdul Kading Garing, Kementrian P2MI/BP2MI telah memfasilitasi pemulangannya hingga ke daerah asal pada tanggal 4 Juni 2025,” katanya.

Dia menuturkan, hal tersebut dilakukan melalui  BP3MI Sumatera Barat dan Riau.

“Saat pemulangan, TKI yang bernama Juhaidarna Alias Dahlia Purnama Sari (Ida) sempat dirujuk ke RS POLRI,” tuturnya.

Firman menjelaskan, kondisi kesehatan Ida mengalami penurunan saat pulang ke tanah air.

“Kondisinya saat itu stroke, sesuai informasi dari KJRI Penang,” jelasnya.

Dia menerangkan, kepulangan Ida dari bandara Soekarno Hatta menuju Bandara Internasional Minang Kabau mendapatkan pendampingan.

“Kepulangan tersebut didampingi Ketua Tim Pemulangan BP2MI Banten,” terangnya.

Baca juga: BP2MI Tanggapi Dugaan Kekerasan terhadap TKI Asal Kerinci di Malaysia

Latar Belakang 

Seorang TKW asal Kerinci, Jambi, bernama Ida (47), mengalami nasib tragis setelah bekerja secara non-prosedural sebagai pembantu rumah tangga di Penang, Malaysia

Ia diduga menjadi korban kekerasan oleh majikannya hingga mengalami luka serius dan gangguan ingatan. 

Setelah dijemput oleh adiknya dan dibawa pulang ke kampung halaman di Desa Koto Lebuh Tinggi, Ida kini hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur dan membutuhkan bantuan serta perhatian pemerintah atas kondisi yang dialaminya.

Update berita Tribun Jambi di Google News

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved