Polemik di Papua

KLAIM Mengejutkan KKB Papua: Tembak 1 Aparat Militer dan Tangkap Mata-mata di Yahukimo

Penulis: Darwin Sijabat
Editor: Darwin Sijabat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau KKB Papua membuat pernyataan klaim mengejutkan, dengan mengatakan menembat aparat dan tangkap mata-mata militer Indonesia.

TRIBUNJAMBI.COM - Kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau KKB Papua membuat pernyataan klaim mengejutkan.

Melalui Komando Daerah Pertahanan (Kodap) XVI Yahukimo, TPNPB-OPM mengklaim telah menembak seorang aparat militer Indonesia.

Tak hanya itu, kelompok itu mengaku telah menahan seorang warga Papua yang dituduh sebagai mata-mata militer. 

Klaim ini disampaikan dalam siaran pers terbaru dari Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB yang dirilis pada Kamis, 31 Juli 2025.

Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, dalam siaran persnya menyatakan insiden kontak senjata terjadi pada tanggal 29-30 Juli 2025 di wilayah Dekai.

"Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB telah menerima laporan resmi dari pasukan TPNPB Kodap XVI Yahukimo dari medan perang di Dekai bahwa pada tanggal 29-30 Juli 2025 terjadi kontak senjata antara pihak kami dengan aparat militer indonesia sehingga mengakibatkan satu aparat militer indonesia mengalami luka tembak dan satu unit mobil rantis terkena tembakan sehingga mengalami dua lobang besar," demikian kutipan dari siaran pers tersebut.

TPNPB-OPM juga melaporkan aparat militer yang terluka tembak itu telah dipulangkan ke kampung halamannya di Jakarta.

Selain insiden penembakan, TPNPB-OPM Kodap XVI Yahukimo juga mengklaim telah melakukan penangkapan dan interogasi terhadap seorang warga asli Papua di Yahukimo pada 28 Juli 2025 sekitar pukul 08.16 WIB. 

Baca juga: RESPON TNI Usai KKB Papua Ancam Warga Tak Kibarkan Merah Putih 

Baca juga: UPDATE Kasus Ijazah Jokowi: Silfester Matutina Diperiksa Polda Metro Jaya, Roy Suryo Cs Terancam

Baca juga: SIAPA Pencipta Anime One Piece? Kini Benderanya Ramai Berkibar di Indonesia, Ini Sosok Eiichiro Oda

Pihak KKB Papua menuduh individu tersebut terlibat sebagai agen pemerintah Indonesia.

"Dalam interogasi tersebut pelaku mengakui perbuatannya sehingga pasukan TPNPB membebasknya dan menghimbau kepada seluruh orang Papua yang berada di wilayah perang di Yahukimo untuk berhenti terlibat sebagai agen pemerintah indonesia," bunyi siaran pers TPNPB.

Seruan Persatuan dan Himbauan Berhenti Jadi "Budak" Indonesia

Menyikapi serangkaian kejadian ini, Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB mengeluarkan imbauan keras kepada seluruh warga Papua. 

Mereka menyerukan agar warga Papua yang terlibat sebagai agen pemerintah.

Maupun yang berprofesi sebagai tentara, polisi, dan pegawai negeri sipil, untuk segera menyadari dan menghentikan keterlibatan mereka.

"Kami mengimbau kepada orang Papua yang terlibat menjadi agen pemerintah dan yang bertugas sebagai tentara, polisi dan pegawai negeri sipil untuk sadar dan berhenti menjadi budak negara indonesia lalu menyukseskan misi operasi di Papua sehingga mengkibatkan terjadinya penembakan dan pembunuhan terhadap warga sipil lalu membuka eksploitasi sumber daya alam Papua tanpa menghargai hak-hak masyarakat adat dengan tekanan militer," kata Sebby Sambom dalam siaran pers tersebut.

Lebih lanjut, KKB Papua mendesak agar praktik-praktik tersebut segera dihentikan.

Halaman
12

Berita Terkini