TRIBUNJAMBI.COM - Tabir yang menyelimuti kematian Brigadir Nurhadi mulai tersingkap. Sudah ada tiga tersangka dalam kasus kematian anggota polisi di Polda NTT ini.

Dua atasan Brigadir Nurhadi di Propam Polda NTB menjadi tersangka, yaitu Kompol I Made Yogi Purusa (IMYPU) dan Ipda Haris Chandra (HC). Kemudian, ada seorang perempuan berinisial M (M*sr*) yang juga ditetapkan jadi tersangka.

Kini, ketiganya telah ditahan.

Perempuan berinisial M ini berasal dari Jambi. Dia merupakan tulang punggung untuk mencari uang bagi keluarganya.

Ia datang ke Gili Trawangan, lokasi tempat Brigadir Nurhadi meninggal dunia karena diminta untuk menemani Kompol I Made Yogi Purusa.

Pada saat kejadian, di lokasi ada dua perempuan, satu  M dan satu lainnya berinisial P.

Inisial P saat ini berstatus sebagai saksi.

Perwakilan Aliansi Reformasi Polri, Yan Mangandar Putra, mengungkap pada saat kejadian M sedang berlibur di Bali dan menyeberang ke Lombok untuk bekerja.

Setiba di Lombok, M diminta Kompol I Made Yogi Purusa untuk menemaninya berlibur di Gili Trawangan.

"M ini merupakan tulang punggung keluarga. Dia membiayai hidup ibunya dan lima saudaranya," kata Yan.

Karena terseret dalam kasus kematian Brigadir Nurhadi, M mengalami gangguan psikologi berupa tekanan mental dan stres berat sejak ditahan. 

Yan mengungkap selama proses pemeriksaan M selalu kooperatif meskipun tinggal di luar NTB.

Warga Danau Sipin Jambi Tidak Tahu

Identitas perempuan inisial M, tersangka pembunuhan Brigadir Nurhadi anggota Polda NTB, masih menjadi misteri, Selasa (8/7/2025).

Ada tiga orang yang jadi tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nurhadi, yaitu Ipda Haris Chandra (HC), Kompol I Made Yogi Purusa Utama, dan seorang perempuan berinisial M asal Jambi.

Sebagai informasi, perempuan M berasal dari RT 19 Kelurahan Murni, Danau Sipin, Kota Jambi.

Pantauan Tribunjambi.com pagi ini, kawasan tersebut sepi, saat menelusuri tempat itu. 

Ketua RT 19, Mardiana, mengatakan tidak ada warga yang bernama M di lingkungan RT-nya yang berada di NTB. 
 
“Tidak ada warga yang bernama M*sr* (sensor inisial M), di RT 19. Kalaupun ada, pasti aku tahu,” katanya saat dihubungi via WhatsApp.

Warga setempat lainnya yang diwawancarai Tribun pun mengatakan senada dengan ketua RT.

Mereka tidak mengetahui identitas tersangka maupun kasus tersebut. 

“Sejauh ini tidak ada warga yang bernama Misri (sensor),” kata seorang warga.

Warga rumah lainnya, juga tidak mengenal nama yang disebutkan Tribun Jambi.

"Sudah belasan tahun di sini, tapi belum tahu itu namanya," tuturnya.

Sebagai informasi, perempuan berinisial M, warga Jambi diduga terlibat dalam kasus kematian Brigadir Nurhadi, Anggota Bidang Propam Polda NTB. (tribun lombok/tribun jambi/sr krisdianto)

Baca juga: Usai Eks Gubernur Sumbel Alex Noerdin, Kejati Tetapkan Eks Wako Palembang di Korupsi Pasar Cinde

Baca juga: Masuk Kawasan Hutan, 13.890 Ha Kebun Sawit Milik 5 PT di Tebo Jambi Disita Satgas PKH