Polemik di Papua

MURKA Mahasiswa di Konflik TNI-Polri dan KKB Papua Libatkan Sipil, Minta Prabowo Tarik Aparat

Penulis: Darwin Sijabat
Editor: Darwin Sijabat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Peduli Kemanusiaan murka terhadap TNI-Polri dan TPNPB-OPM atau KKB Papua yang melibatkan warga sipil dalam konflik.

Penyerangan kali ini dilakukan di Kampung Kwit, Distrik Yuguru, Papua, pada Jumat (20/6/2025).

Aksi penyerangan itu dibenarkan Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom.

Sebby Sambom mengungkapkan alasan penyerangan itu sebagai bentuk penolakan adanya pos militer tersebut.

Dua pos militer itu sebagaimana diketahui dibangun sejak Januari 2025 lalu.

"Pos pertama berada di lapangan terbang, dan pos kedua di Kwit," ujar Sebby Sambom dalam keterangan tertulisnya dilansir Tribunjambi.com pada Sabtu (20/6/2025).

Baca juga: MOMEN Siswi SD di Jambi Buat Satu Sekolah Terenyuh, Nyanyi Korban Perceraian di Perpisahan Viral

Sebby menyebut Yuguru sebagai wilayah hunian sipil dan meminta aparat militer segera meninggalkan daerah tersebut. 

Dia juga menuding kehadiran TNI telah menimbulkan berbagai kerusakan dan pelanggaran terhadap warga sipil.

“Mereka membakar rumah warga, membongkar gereja, dan puskesmas. Mereka juga merampas barang dan hewan ternak milik warga,” tambahnya.

Sebby Sambom mengungkapkan satu diantara alasan penyerangan adalah kematian seorang warga bernama Abral Wandikbo.

Menurutnya, korban dibunuh aparat militer pada Maret lalu.

Dalam serangan terbaru ini, TPNPB-OPM mengklaim beberapa prajurit TNI terluka dan satu orang tewas. 

Sebby Sambom juga menyebut penyerangan dipimpin langsung oleh Komandan Batalion Yuguru TPNPB-OPM.

Hingga berita ini diturunkan, pihak militer Indonesia belum memberikan konfirmasi resmi. 
Serangan ini menambah panjang daftar konflik bersenjata di wilayah pegunungan Papua antara kelompok separatis bersenjata dan aparat militer. 

Pemerintah hingga kini belum memberikan pernyataan terkait dugaan pelanggaran terhadap warga sipil seperti yang dituduhkan oleh pihak TPNPB-OPM.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Berita Terkini