Polemik di Papua

KKB Papua Klaim Tembak 7 Prajurit TNI di Intan Jaya, Jubir OPM: Aparat Militer Indonesia Terluka

Penulis: Darwin Sijabat
Editor: Darwin Sijabat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TEMBAK APARAT: Kelompok kriminal bersenjata di Papua atau KKB Papua yang menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap VIII Intan Jaya mengklaim telah menembak tujuh prajurit TNI.

TRIBUNJAMBI.COM - Kelompok kriminal bersenjata di Papua atau KKB Papua yang menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap VIII Intan Jaya mengklaim telah menembak tujuh prajurit TNI.

Ketujuh orang itu disebut menjadi korban dalam sebuah serangan di Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua Tengah.

Klaim tersebut disampaikan melalui siaran pers oleh juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, Jumat (2/5/2025).

Insiden disebut terjadi pada Rabu pagi (30/4/2025), sekitar pukul 09.00 WIT, di area Wagobapone, perbatasan Kampung Mamba dan Titigi.

Serangan mendadak itu diklaim dilakukan oleh pasukan separatis di bawah komando Mayjen OPM Aibon Kogoya.

“Terjadi penyerangan oleh pasukan TPNPB terhadap militer Indonesia. Mengakibatkan 7 aparat militer Indonesia terluka,” kata Sebby Sambom dalam rilis tertulis.

Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari Mabes TNI maupun Satgas Damai Cartenz terkait kebenaran insiden maupun jumlah korban yang dilaporkan.

Menurut Sambom, kontak tembak hanya berlangsung singkat.

Baca juga: Kontak Tembak Pecah di Kabupen Puncak, 1 Aparat Terkena Tembakan KKB Papua

Baca juga: Ketua Komnas HAM Ditembaki, DPR Papua: Jangan Ciptakan Narasi Menyesatkan, Bisa Jadi Cipta Kondisi

TPNPB menyebut pihaknya bertanggung jawab penuh atas aksi tersebut dan menyatakan bahwa situasi di Intan Jaya pasca-serangan menjadi tidak kondusif. 

Ia juga menyebut bahwa aparat TNI kini memperketat penjagaan di sepanjang jalur Trans Intan Jaya–Ilaga.

“Laporan Papua Intelligence Service (PIS) menyebutkan, pasca tembak-menembak, TNI langsung melakukan siaga ketat di seluruh pos penjagaan dan jalur utama,” ujar Sambom.

Lebih lanjut, Sambom menuntut pemerintah Indonesia, khususnya Presiden Prabowo Subianto dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, untuk mengumumkan identitas tujuh prajurit yang diklaim tertembak.

Sambom juga menyampaikan kekhawatiran bahwa operasi militer lanjutan akan berdampak pada warga sipil yang sedang beraktivitas di hutan dan ladang.

Sementara itu, pihak TNI belum memberikan keterangan apa pun mengenai insiden ini. Ketika dikonfirmasi, Satgas Damai Cartenz juga belum merilis informasi resmi terkait klaim tersebut.

Pemerintah pusat dan aparat keamanan masih didesak banyak pihak agar lebih transparan dalam merespons situasi keamanan di Papua, terutama bila menyangkut klaim sepihak dari kelompok separatis yang kerap menciptakan disinformasi demi kepentingan propaganda.

Halaman
123

Berita Terkini