Isu Matahari Kembar

Isu Matahari Kembar, Politisi PKB Akui Kekuatan Jokowi, Wajar Menteri Prabowo Sebut Masih Jadi Bos

Penulis: Darwin Sijabat
Editor: Darwin Sijabat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MATAHARI KEMBAR: Presiden Prabowo Subianto dan Jokowi dalam kesempatan tertentu. Beberapa waktu lalu sejumlah menteri Kabinet Merah Putih ramai-ramai datang ke rumah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) di Solo Jawa Tengah. Diantaranya menyebut Jokowi sebagai bos meski kini berada di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. (foto: ist)

TRIBUNJAMBI.COM - Politisi PKB, Jazilul Fawaid mengakui Presiden ke-7 RI, Joko Widodo atau Jokowi masih memiliki kekuatan politik di Indonesia.

Penyataan itu menyusul sejumlah menteri dalam Kabinet Merah Putih menyambangi rumah Jokowi di Solo, Jawa Tengah.

Menteri tersebut mengakui mereka hadir sebagai bentuk silaturahmi dengan bekas dan saat ini masih menjadi Bos.

Penyataan itu disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono. Kemudian, Menko Pangan Zulkifri Hasan hingga Menteri Kesehatan, Budi Gunadi
Sadikin.

Adanya pernyataan dari para menteri itu disebut Jazilul Fawaid menunjukkan Jokowi masih memiliki power.

Sehingga dia sepakat dengan adanya isu matahari kembar di Indonesia saat ini.

Dia menilai pernyataan Sakti Wahyu Trenggono terkait Jokowi masih jadi Bos adalah hal yang wajar.

Sebab, kata dia, Menteri Trenggono pernah menjadi menteri ketika Jokowi menjabat sebagai presiden.

Baca juga: Isu Matahari Kembar Muncul Usai Menteri Ramai-ramai Datang ke Rumah Jokowi: Sekarang Masih Bos Saya

Baca juga: Geram Dituding Ijazah Palsu, Jokowi Tunjukan Bukti ke Media

Jazilul Fawaid menyampaikan itu dalam dialog Sapa Indonesia Pagi dengan tema ‘Menteri Sowan Jokowi, Isu ‘Matahari Kembar’ Mencuat di Kompas TV, Kamis (17/4/2025).

“Kalau menurut pandangan saya sih tidak offside, itu hal yang wajar saja, karena beliau-beliau itu bersama Pak Jokowi dan saya sendiri tidak setuju dengan istilah matahari kembar,” ucap Jazilul.

“Namun patut kita lihat di sejarah politik Indonesia, memang baru kali ini ya ada presiden yang putranya menjadi wakil presiden sehingga kita tidak bisa menghalangi pendapat publik bahwa memang Pak Jokowi masih kuat, tapi di dalam konstitusi itu tidak ada matahari kembar,” ujarnya.

Menurut Jazilul, munculnya narasi matahari kembar terjadi karena ada pihak yang menginginkan hubungan Presiden Prabowo dengan Jokowi terpecah.

“Bagaimana mungkin secara fakta politik, karena memang dari runtutan sejarah dan keadaan hari ini, apapun Pak Jokowi ini putranya menjadi wakil presiden yang mendampingi Pak Prabowo Subianto,” ujar Jazilul.

“Jadi sulit memang menepis matahari kembar, kekuatan Pak Jokowi hari ini karena memang Pak Jokowi masih kuat,” ucapnya.

Apalagi, sambung Jazilul, sejumlah menteri yang dipilih Presiden Prabowo merupakan menteri Jokowi.

Halaman
123

Berita Terkini