Polemik di Papua

SADIS DAN MENGENASKAN, Hasil Visum Jenazah Korban KKB Papua di Yahukimo: Ada Luka Bacok

Penulis: Darwin Sijabat
Editor: Darwin Sijabat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PROSES EVAKUASI- Tim gabungan Ops Damai Cartenz-2025 bersama TNI berhasil mengevakuasi dua jenazah dulang emas korban pembunuhan KKB ke Dekai Yahukimo, Jumat (11/4/2025). Hasil visum menunjukkan kondisi korban mengenaskan. (Foto: Satgas Cartenz)

TRIBUNJAMBI.COM - Proses visum dan identifikasi dua jenazah yang menjadi korban kekejaman Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua membuahkan hasil.

Dalam kasus tersebut ada 11 orang yang dikabarkan menjadi korban kesadisan dari kelompok tersebut.

Hingga saat ini sudah sembilan korban berhasil dievakuasi meski sempat terhambat akibat tembakan yang dilepaskan kelompok separatis itu.

Sementara dua orang lainnya masih dalam pencarian tim gabungan TNI-Polri.

Sebelumnya Menkopolhukam Budi Gunawan mengungkapkan kendala dalam proses evakuasi yakni kondisi geografis dan cuaca di lokasi.

Pada Kamis (10/4/2025) lalu dua jenazah jenazah berhasil dievakuasi dari area pendulangan emasi di Lokasi 22 dan Muara Kum, Kabupaten Yahukimo.

Pelaku penyerangan dan pembunuhan brutal itu disebut dari Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama.

Kedua jenazah kemudian dilakukan visum dan identifikasi pada Jumat (11/4/2025) kemarin.

Baca juga: Update Evakuasi Jenazah Pendulang Emas Korban KKB Papua di Yahukimo: 9 Berhasil, 2 Masih Dicari

Baca juga: KKB Papua Lepaskan Tembakan saat Evakuasi Jenazah Penambang Emas di Yahukimo, Sempat Kontak Tembak

Dari hasil visum tersebut menunjukkan kondisi tubuh jenazah yang sangat mengenaskan.

Direktur RSUD Dekai, dr Glent M Nurtanio menyampaikan hasil visum kondisi dua jenazah itu.
 
Korban pertama, seorang laki-laki, ditemukan mengenakan sepatu boots hijau, kaos kaki merah, celana pendek, dan kaos lengan panjang hitam. 

Ia mengalami luka parah di wajah, luka robek pada leher, bagian pipi kiri hingga leher bawah hilang, luka tusuk di perut kiri, dan luka bacok di punggung.
 
Korban kedua, juga laki-laki, mengenakan boots hijau, celana pendek bermotif kotak putih dilapisi celana panjang cokelat, dan tiga lapis kaos. 

Ia mengalami luka tusuk tombak di dada, anak panah bersarang di perut kanan, tangan kanan dan kiri terputus, luka terbuka di punggung, luka robek di tengkuk leher, dan sejumlah luka memar lainnya.

“Jenazah tiba di RSUD Dekai pada Kamis, 10 April 2025, pukul 15.30 WIT dan langsung masuk ke kamar jenazah. Dari pemeriksaan awal kami temukan bahwa proses dekomposisi telah berlangsung, ditandai dengan pembengkakan tubuh, kulit ari mengelupas, perubahan warna kulit, dan banyaknya larva atau belatung," ungkapnya.

Hal itu disebabkan oleh bakteri yang mengeluarkan gas dari dalam tubuh.

Baca juga: 2 Jenazah Pendulang Emas Korban KKB Papua di Yahukimo Dievakuasi, Aparat Kejar Pelaku

Ia menambahkan bahwa keterbatasan fasilitas, terutama lemari pendingin, menjadi tantangan dalam penanganan jenazah.
 
dr. Glent menutrkan jenazah segera dimakamkan untuk mencegah risiko infeksius yang terus berkembang. 
 
Karumkit Bhayangkara Tingkat II Jayapura, AKBP dr. Rommy Sebastian menyampaikan bahwa proses identifikasi dilakukan melalui prosedur ketat dalam operasi DVI.
 
“Terkait jenazah yang berada di RSUD Dekai, kami telah melaksanakan tahapan operasi DVI secara teliti. Tujuannya agar identitas korban dapat dipastikan secara akurat dan diserahkan kepada keluarga yang berhak,” tegasnya.
 
Ia merinci dua tahapan penting dalam proses identifikasi data antemortem dan data postmortem.
 
“Setelah data antemortem dan postmortem kami cocokkan, identitas korban akan disahkan. Penyerahan jenazah kepada keluarga juga kami koordinasikan agar berjalan tertib,” tambahnya.

Halaman
12

Berita Terkini