Rumah Don Ritchie, Ujung Tebing Keputusasaan, dan Kisah Keberanian Mencegah Kematian

Berikut kisah Don Ritchie dan rumahnya di ujung tebing tempat orang sering bunuh diri di Australia

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Mareza Sutan AJ
Instagram/@time4learning_insta, rhetoricandhomiletics.org
RUMAH DON RITCHIE - Don Ritchie, seorang pria Australia dan rumahnya yang terletak di ujung tebing yang dinamai The Gap. Lokasi itu sering menjadi tempat orang putus asa dan ingin mengakhiri hidup. 

Disclaimer:
Artikel ini ditulis untuk menyampaikan informasi, bukan untuk menginspirasi siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Jika Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk mengakhiri hidup, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental terdekat.

TRIBUNJAMBI.COM - Don Ritchie punya sebuah rumah kecil di Australia, di sebuah tebing batu pasir tinggi yang mengarah ke pelabuhan Sidney. Di bawah tebing itu, bebatuan keras dan lautan lepas dengan ombak yang mendebur terlihat. Tempat ini indah sekaligus tragis. Bagaimana bisa?

Rumah Donald 'Don' Ritchie menghadap gerbang menuju Australia. Ada tebing batu pasir tinggi yang menjaga pintu masuk ke pelabuhan Sydney.

Memang, secara kasat mata, tempat ini tampak indah dengan pemandangan tebing dan laut lepas. Namun, ada kisah tragis di sana.

Setiap tahun, diperkirakan 50 orang menjatuhkan diri ke bebatuan di bawahnya.

Angka itu akan lebih tinggi jika bukan karena Don Ritchie, yang selama sekitar 40 tahun terakhir telah membujuk ratusan jiwa yang tersiksa, untuk kembali dari jurang.

Sekarang Ritchie berusia 84 tahun. Dia adalah petugas patroli yang ditunjuk sendiri di Gap, sebutan untuk tebing itu – dan, bagi sebagian orang, sebagai malaikat pelindung.

Melalui jendela bergambar di ruang tamunya, Don Ritchie dapat melihat puncak tebing dari atas, yang menarik banyak wisatawan dan pelari.

Jika ia melihat seseorang berlama-lama, ia menyeberang jalan dan menawarkan secangkir teh.

Selama bertahun-tahun, banyak orang yang mengikutinya pulang. Namun yang lain tidak – tetapi kata-kata Ritchie yang baik akan menjadi hal terakhir yang mereka dengar.

Di masa mudanya, ia memanjat pagar dan terkadang menyeret orang ke tempat yang aman.

Ujung Tebing Penuh Keputusasaan

Suatu kali seorang wanita hampir menyeretnya ke tepi pagar bersamanya. Mengapa ia melakukannya?

"Saya hanya mencoba menyelamatkan nyawa," katanya, demikian katanya dilansir dari Independent, Selasa (11/3/2025).

"Saya dulu menjual timbangan dapur dan pemotong daging, lalu saya menjadi manajer negara bagian dari sebuah perusahaan asuransi jiwa. Di Gap, saya mencoba menjual nyawa kepada orang."

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved