TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Polemik protes wali murid SMA Titian Teras (TT) Abdulrahman Sayuti Jambi soal dugaan makanan tidak layak makan untuk siswa masih terus berlanjut.
Kali ini mendapat sorotan dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Jambi.
Sebelumnya Ombudsman Jambi meminta agar pihak terkait membiarkan permasalahan tersebut terus berlarut-larut.
Sementara YLKI mendesak Dinas Pendidikan Provinsi Jambi membuat Tim audit independen untuk mengusut permasalahan.
Ketua YLKI Jambi, Ibnu Kadun mengatakan hasil audit yang dilakukan TIM independen harus dibuka ke publik.
Hal ini agar semua tau apa yang sebenarnya terjadi pada polemik ini.
"Kita menuntut Dinas Pendidikan membentuk TIM Audit Independen ke SMA Titian Teras, dan hasil auditnya di buka ke publik," ujarnya, Kamis (21/11/2024).
Protes wali murid atas menu makanan tidak layak yang diberikan kepada anak mereka sontak menjadi pembicaraan masyakat Jambi usai viral di media sosial, Sabtu (16/11/2024).
Mereka memprotes menu yang anak mereka terima tidak layak sementara orang tua murid telah membayar uang Bakan sebesar Rp 900 ribu untuk satu bulan.
Baca juga: YLKI Desak Bentuk Tim Audit Independen Usut Dugaan Makanan Tak Layak di SMA Titian Teras Jambi
Baca juga: Bajet Seporsi Makanan di SMA Titian Teras Jambi Rp 10 Ribu: Harusnya Dapat Menu yang Lebih Baik
Ombudsman Jambi Minta segera Ditindaklanjuti
Video viral wali murid SMA Titian Teras (TT) H Abdulrahman Sayuti yang memprotes menu makan yang di sediakan pihak sekolah mendapatkan perhatian khusus dari Ombudsman Jambi.
Indra, Kepala Keasistenan Pemeriksaan Laporan, mengatakan SMA TT sebagai penyelenggara pelayanan publik sudah seharusnya memberikan pelayanan prima kepada siswa didiknya. Terutama mengenai makanan yang sempat kisruh akhir-akhir ini.
Untuk itu, Ombudsman meminta pihak sekolah segera menindaklanjuti pengaduan orang tua wali dan segera melakukan pengecekan dan mengevaluasi terhadap penyediaan makanan yang ada saat ini.
"Kepala sekolah harus mengevaluasi pelayanan kepada para pelajar ini, jangan sampai masalah ini dibiarkan," ungkapnya Rabu (20/11/2024).
Selanjutnya ia meminta Dinas Pendidikan Provinsi Jambi untuk segera melakukan monitoring terhadap kejadian yang terjadi saat ini di SMA TT dan melakukan monev terkait kinerja kepala sekolah SMA TT.