Namun, perlakuan teroris tak kalah kasar.
Lydia dimarahi pembajak tersebut.
Ancaman Meledakkan Pesawat
Selama proses pembajakan, tak henti-hentinya teroris melakukan kekerasan terhadap penumpang, mereka juga mengancam meledakkan pesawat.
Sempat ketakutan dan panik ketiga pramugari ini akhirnya bisa menguasai keadaaan, bahkan Deliyanti mulai berani menyindir pelaku pembajakan.
Suatu saat, tiba kesempatan untuk melakukan perlawanan, saat pistol pembajak digeletakkan sembarangan.
Tapi hal tersebut urung dilakukan, mengingat risiko tinggi yang mesti dihadapi jika gagal.
Para pramugari juga sempat merencanakan menggunakan obat tidur untuk membius para pelaku teror.
Lagi-lagi, rencana tersebut juga tak dilakukan.
Hingga akhirnya pasukan Kopasandha atau Kopassus datang menyelamatkan mereka.
Meminta DC Woyla Diterbangkan ke Sri Lanka
Para pembajak menguasai pesawat.
Mereka meminta pesawat Woyla diterbangkan ke Sri Lanka.
Pilot Herman Rante menolak, dengan alasan bahan bakar tak akan cukup bila harus melintasi bagian utara Samudera Hindia.
Maka pesawat Woyla dibelokkan rutenya menuju Penang, Malaysia, kemudian diarahkan ke Bangkok, Thailand.