TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Belum beroperasi namun dampak ekonomi mulai dirasakan di sekitar kawasan jalan Tol Trans Sumatera di Jambi.
Harga tanah di sekitar Tol Sesi III Bayung Lencir-Tempino alias Tol Baleno, terutama di sekitar exit toll kawasan Tempino, Kabupaten Muaro Jambi, mulai naik.
Itu dampak keberadaan jalan bebas hambatan yang menghubungkan Jambi-Sumatera Selatan.
Penelusuran Tribun Jambi, kenaikan harga tanah di pasaran itu terjadi sejak beberapa bulan lalu.
Nike Rahayu, warga yang rumahnya sekira 1 kilometer dari Gerbang Tol Muaro Sebapo, mengatakan dampak perekonomian sudah mulai terasa.
Hal pertama yang dia dan warga sekitar rasakan, yaitu harga tanah naik cukup signifikan.
Menurut Nike, hal itu terjadi karena warga yang terkena pembebasan lahan banyak tol Sumsel-Jambi, kembali membeli tanah warga di daerah tersebut.
Baca juga: Daftar Pj dan Pjs se-Provinsi Jambi yang Kepala Daerah Cuti Ikut Pilkada 2024
Baca juga: Kode PDI-P Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran Makin Kuat, Puan Maharani: Selalu Ada Komunikasi
Selain itu, banyak juga orang luar yang mencari tanah di sana.
"Jadi, karena banyak yang nyari, tentu yang punya tanah menaikan harga kan," ujarnya Senin (23/9).
Paling mahal yang diketahuinya sekira Rp150 juta per tumbuk (100 meter persegi).
Selain harga tanah yang cukup tinggi, geliat perekonomian juga mulai hidup di kawasan itu.
Nike menuturkan banyak rumah toko (ruko) yang awalnya kosong, kini mulai banyak yang mengisi, baik untuk toko maupun pergudangan.
Selain itu, banyak juga ditemukan area pergudangan baru di kawasan tersebut. "Untuk area pergudangan mungkin lebih dari lima, ya, di sini," ujarnya.
Pelaku UMKM juga mulai merasakan dampak dari hadirnya Tol Baleno.
Seperti Nike yang kini membuka usaha minuman jeruk peras dan berjualan buah-buahan di depan rumahnya, di pinggir jalan lintas tersebut.