Bahlil Lahadalia muda akhirnya bisa melanjutkan pendidikan tinggi dengan berkuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay di Papua.
Setelah lulus kuliah, Bahlil menjadi pegawai kontrak di perusahaan Sucofindo.
Kemudian, seiring waktu, Bahlil dan teman-teman mendirikan kantor konsultan keuangan dan IT.
Pada usia 25 tahun, Bahlil menjadi direktur wilayah konsultan tersebut di Papua dan memimpin 70 orang karyawan.
Dia aktif di Hipmi dan pernah menyatakan dukungan kepada pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019.
Bahlil diketahui sempat bergabung dengan tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf sebagai Direktur Penggalangan Pemilih Muda.
Bahlil Lahadalia tercatat memiliki total harta kekayaan Rp310.420.076.693 atau Rp 310 miliar lebih.
Jumlah tersebut berdasarkan LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara) yang dilaporkan ke KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) pada 1 April 2024, untuk laporan periodik 2023.
Berikut daftar harta kekayaan Bahlil Lahadalia yang tercatat di laman elkhpn.kpk.go.id.
Bahlil tercatat memiliki 18 tanah dan bangunan yang mayoritas berada di Jayapura Papua dan sisanya tersebar di Jakarta Selatan, Sragen, dan Gianyar yang diperoleh dari hasil sendiri, dengan nilai total sebesar Rp 291.617.305.000.
Bahlil melaporkan kepemilihan dua alat transportasi, yakni Toyota Harier tahun 2007 yang diperoleh hasil sendiri seharga Rp 57.800.000 dan Honda CRV tahun 2010 dari hasil sendiri Rp 40.600.000.
Bahlil memiliki surat berharga setara Rp 1.612.500.000.
Lalu, kas dan setara kas sebesar Rp 17.091.871.693.
Bahlil tercatat tidak memiliki utang sehingga total harta kekayaannya sebesar Rp 310.420.076.693.
Berdasarkan data LHKPN KPK, ada kenaikan dari total kekayaan Bahlil sejak awal menjabat sebagai Kepala BPKM hingga menjadi Menteri Investasi atau pelaporan yang terakhir.
Pada 2019, total harta kekayaan Bahlil tercatat sebesar Rp 295.149.680.731.
Jumlah itu meningkat pada laporan periodik tahun 2020 menjadi Rp 300.445.709.773.
Harta Bahlil tercatat meningkat lagi pada laporan periodik tahun 2021 menjadi sebesar Rp 301.459.290.833.
Lalu, pada laporan periodik tahun 2022 menjadi Rp 302.467.616.354. (tribun network/kompas.com)