TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Satu orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sarolangun terafiliasi dengan Negara Islam Indonesia (NII) ternyata Kepala Sekolah.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarolangun Arsyad saat diwawancarai.

"Iya seorang ASN yang terafiliasi dengan NII adalah kepala sekolah SD. Hari ini beliau sudah menyadarkan diri dan bersedia cabut baiat dan kembali ikrar NKRI," kata Arsyad.

Ia juga menyebut, kepala sekolah itu sudah berkoordinasi dengan polres dan Kesbangpol sehingga ada terapi khusus dari Dinas Pendidikan akan selalu memantau dan memandu dan koperatif membina mereka agar tidak kembali ke paham radikal atau NII tersebut.

Plt Kepala Bakesbangpol Sarolangun Hudri, juga membenarkan adanya seorang ASN yang terafiliasi dengan jaringan Negara Islam Indonesia.

Untuk PNS yang pernah gabung NII itu terhitung pada tahun 2017 lalu sudah tidak aktif lagi dan akan melakukan ikrar NKRI di Polda Jambi secara bersamaan.

"Mereka ini sebenarnya sudah tidak aktif lagi, tapi kita mencoba untuk menguatkan kembali menyatakan ikrar NKRI dan cabut baiat," tutupnya.

Sumber wikipedia, NII merupakan kelompok pemberontak di Indonesia yang bertujuan untuk pembentukan negara Islam di Indonesia.

Pemberontakan dimulai pada 7 Agustus 1949 oleh sekelompok milisi Muslim, dikoordinasikan oleh seorang politisi Muslim, Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo di Desa Cisampang, Kecamatan Ciawiligar, Kawedanan Cisayong, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Kelompok ini mengakui syariat islam sebagai sumber hukum yang valid. Gerakan ini telah menghasilkan pecahan maupun cabang yang terbentang dari Jemaah Islamiyah ke kelompok agama non-kekerasan.

Baca juga: Download Free Fire Advance Server Terbaru Juli 2024, Ada Diamond Gratis hingga Karakter Terbaru

Baca juga: Warga Keluhkan Jalan Berlubang di Kelurahan Kenali Asam Kota Jambi

Baca juga: Hingga Kini Belum Ada Calon Bupati Kerinci yang Memiliki Calon Wakil