Ekologi

Antara Manusia, Keegoisan, dan Sumber Daya

Editor: Suang Sitanggang
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivitas penambangan emas tanpa izin di Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, beberapa waktu lalu.

Sedangkan masyarakat dan pihak swasta diharapkan dapat mematuhi regulasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan menggunakan sumber daya secukupnya. Adapun tindakan nyata yang dapat dilakukan publik yaitu reboisasi dan konservasi lahan.

Antara manusia, keegoisan, dan sumber daya, akan menjadi konotasi negatif apabila kita (manusia) yang terlalu menutup mata terhadap keragaman peristiwa yang terjadi. Huru-hara degradasi lahan akan terus bergejolak hingga berpuluh-puluh tahun, atau bahkan beratus-ratus tahun ke depan.

Gerakan positif yang dilakukan adalah sebagai bentuk kemuliaan dan rasa bersyukur manusia terhadap apapun yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Manfaat positif yang diperoleh tidak hanya dirasakan oleh kita di masa kini, tetapi juga dirasakan oleh generasi selanjutnya di masa depan.

Maka dari itu, peringatan WDCDD berupaya mengubah manusia, keegoisan, dan sumber daya, menjadi sebuah konotasi positif dengan membentuk resolusi-resolusi baru untuk kemajuan lingkungan.

Nevsia Carlina (TRIBUNJAMBI/HO)

Penulis: Nevsia Carlina, Mahasiswi Magister Ilmu Administrasi Publik, Universitas Gajah Mada

Baca juga: SIEJ Jambi Gelar Diskusi Publik Berkaca dari Kerusakan Hutan Borneo

Berita Terkini