Warga Terpaksa Tebus Obat di Luar Apotek RSUD Abdul Manap Jambi, Sebagian Stok Kosong Sejak 2 Bulan

Penulis: tribunjambi
Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tribun Jambi Edisi 31 Mei 2024

Pasien peserta BPJS Kesehatan lain yang berobat di rumah sakit pelat merah itu juga mengeluhkan hal serupa.

Dina, yang membawa ibunya berobat, mengaku ini bukan pertama kalinya rawat jalan di RSUD.

Saat diwawancarai Tribun Jambi siang itu, Dina sedang antre untuk mengambil obat untuk ibunya di Apotek Rawat Jalan RSUD Abdul Manap Kota Jambi.

Setelah giliran nomor antrean, Dina menyelesaikan pengambilan obat, lalu duduk kembali di kursi tunggu.

"Lha, kan, tebus obat di luar (apotek RSUD) lagi. Obat ini sekitar seratus ribu lebih (mahal dibanding di apotek RSUD) lah tadi katanya," ucapnya mengingat kalimat yang disampaikan petugas apotek.

Pekan sebelumnya, hal yang sama juga telah dialami Dina. Kala itu, petugas apotek menyuruhnya untuk  membeli obat di apotek di luar RSUD. "Minggu kemarin (pekan lalu) habis obatnya, memang tidak semua. Jadi kami (saya) cari di apotek luar lah. Depan sana, KDA, itu murah," ucapnya menyebutkan nama apotek di depan RSUD.

Karena ketidaktahuannya tentang hak kepesertaan BPJS Kesehatan, awalnya Dina mengakui tidak mempermasalahkan jika hanya menebus satu atau dua obat saja di luar apotek RSUD. Namun, dia keberatan jika hal itu terjadi berulang tiap minggunya, karena artinya dia harus mengeluarkan uang lagi untuk membeli obat, padahal sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan.

Saat ditanyai jenis obat yang akan dibeli, Dina bertutur kali ini jenisnya berbeda dengan yang dibeli pekan lalu.

Selama sebagian stok obat di RSUD Abdul Manap kosong, Dina mengatakan tidak mengetahui bahwa peserta BPJS Kesehatan bisa melakukan reimburse, maupun meminta pertanggung jawaban pihak RSUD karena harus menebus obat secara mandiri.

"Tidak tahu, tidak dibilang (oleh petugas apotek RSUD) bisa reimburse atau tidak," ujarnya menjawab pertanyaan Tribun.

Banyak peserta BPJS Kesehatan yang mengalami hal serupa, tidak mengetahui bahwa kuitansi pembelian obat bisa di-reimburse.

Direktur Beralasan Antre dari Distributor

Terkait persoalan kekosongan sebagian stok obat, Direktur RSUD Abdul Manap Kota Jambi, dr Rudi Maruli H Pardede, mengatakan itu terjadi karena saat ini sedang antre pengiriman dari distributor.

"Hal ini disebabkan karena saat ini pemesanan obat-obatan lewat sistem e-Katalog, tidak bisa manual lagi. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa terpenuhi," ujarnya, Kamis (30/5).

Untuk sementara, Rudi mengarahkan pasien agar ke rumah sakit lain dahulu untuk mencari obat-obat yang sedang kosong stok. "Ini hanya solusi sementara, di satu sisi, Kota Jambi ada 17 RS (rumah sakit) yang bisa jadi rujukan BPJS (Kesehatan)," ujarnya via aplikasi pesan WhatsApp.

Halaman
123

Berita Terkini