Kalau memang nanti ada peluang untuk melanjutkan program ini tentu akan kita sampaikan kembali ke TAPD dan DPRD,” pungkasnya.
Sambutan Warga
Warga Kota Jambi menanggapi rencana Pemerintah Provinsi Jambi perihal pembangunan flyover Simpang Mayang-Angso Duo.
Edi Jhon (43), warga di sekitar Simpang Mayang, ada dampak positif dan negatif dengan adanya jalan layang di kawasan tempatnya berjualan.
"Tentu ada baik dan buruknya. Baiknya, Kota Jambi terlihat seperti kota maju dan juga tentu bebas dari kemacetan," tuturnya, Rabu (19/5).
Dampak negatifnya, kekhawatiran dari para pedagang, semisal pedagang di seputaran flyover akan sepi pembeli karena pengguna jalan lebih memilih jalur khusus flyover.
"Dan juga bagaimana nasib pedagang yang tinggal di sepanjang jalan tersebut, apakah akan terdampak pembangunan atau harus direlokasi. Semua masih menjadi kekhawatiran semata," tuturnya.
Tanggapan berbeda disampaikan Ibu Ita, pedagang di kawasan Tugu Juang. Dia menyambut baik rencana tersebut, meski ada juga kekhawatiran akan keberlangsungan usahanya.
"Kalau kami mendukung dan menyambut baik, meskipun nanti banyak yang lewat jalan layang. Kalau saya, yakin saja, ketika mereka (pembeli) sudah ada niatan untuk belanja, maka mereka akan tetap singgah," ujarnya.
"Toh, meskipun ada jalan layang, jalan lamanya kan masih tetap ada," sambung Ita.
Terlepas dari itu semua, terkait kekhawatiran pedagang lain akan dampak pembangunan, Ita secara pribadi tidak terlalu ambil pusing.
Itu mengingat dirinya berdagang di kawasan tersebut hanya menyewa, bukan permanen.
"Jika memang sudah tidak memungkinkan lagi, bisa memilih pindah ke tempat lain," ujarnya.
Dia juga berharap, jika nanti persoalan jalan layang sudah selesai, pemerintah juga harus menata parkir liar. "Karena terkadang itu menjadi faktor pembeli berkurang, dengan keberadaan mereka," kata Ita.
Sebuah Keharusan