Pileg 2024

Caleg PSI Sebut Masalahnya pada Sirekap KPU, Kenaikan Suara PSI Dinilai Wajar

Editor: Suci Rahayu PK
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketu DPP PSI Cheryl Tanzil, dalam dialog Sapa Indonesia Pagi, Kompas TV, Senin (4/3/2024)

TRIBUNJAMBI.COM - Lonjakan perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), mengundang banyak tanya.

Terkait hal ini, Ketua DPP PSI Cheryl Tanzil menilai ada upaya penggiringan opini terkait pernyataan meroketnya perolehan suara PSI.

Cheryl juga menilai kenaikan suara bukan karena kecurangan atau penggelembungan suara, tapi sistem rekapitulasi suara (Sirekap) KPU yang bermasalah.

Cheryl Tanzil menjelaskan jika dilihat secara nyata kenaikan suara PSI dari hasil perhitungan KPU hanya 0,6 persen.

Ia merasa heran kenaikan 2,5 persen menjadi 3,13 persen dalam kurun waktu sepekan dinilai sebuah lonjakan yang meroket.

"Ini ada penggiringan opini PSI meroket, padahal saya pantau per tanggal 2 ke tanggal 3 Maret PPP (Partai Persatuan Pembangunan) juga mengalami kenaikan suara cukup besar sekitar 40 ribu suara, kami juga punya data center yang memantau perolehan semua partai," ujar Cheryl dalam program Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Selasa (5/3/2024).

Baca juga: Profil Syamsu Rizal, Caleg DPR yang Suaranya Nambah 2.400-an di Tebo Jambi, Saat Ini Waka DPRD Tebo

Baca juga: Perolehan Suara PSI Melonjak 0,6 Persen, TPN Ganjar-Mahfud Sebut Curiga Keterlibatan Jokowi

Jika dihitung dengan angka pasti, kenaikan yang didapat PSI sangat kecil.

Dalam kurun waktu delapan hari ada lima hari PSI mendapat kenaikan suara yang bagus.

Namun jika dilihat dari rata-rata kenaikan tersebut hanya 0,08 persen.

Sejak perhitungan KPU dibuka PSI sudah mendapat 2,5 persen, berhenti di angka tersebut dan naik menjadi 3,13 persen.

"Sekarang 3,13 itu tidak naik lagi. Jadi kenaikan ini sangat super wajar dan saat ini rekapitulasi KPU masih berjalan, angka itu bisa naik turun. Jadi ini belum final," ujar Cheryl.

Lebih lanjut Cheryl juga heran penggiringan opini kenaikan suara PSI dibarengi dengan dugaan kecurangan yang terjadi.

Cheryl menilai kenaikan perolehan suara PSI, bukan berarti ada kecurangan melainkan Sirekap KPU yang bermasalah.

Baca juga: Anang Hermansyah Ingin Ashanty Berhijab, Sang Istri: InsyaAllah Segera

Baca juga: Labfor Forensik Polda Jatim Beberkan Penyebab dan Pemicu Ledakan di Markas Brimob, Lukai 10 Polisi

Ia menambahkan PSI juga memiliki data yang merugikan partai, yakni adanya perbedaan hasil C-1 dengan Formulir D. Hal tersebut sudah dilaporkan ke Bawaslu.

"Lucunya semua nembak ke PSI seakan-akan ada kecurangan dan sebagainya. Ini tendensius ke kami dan masih ada 69 juta suara yang belum masuk Sirekap dan rekapitulasi KPU," ujar Cheryl.

Halaman
12

Berita Terkini