Pileg 2024
Perolehan Suara PSI Melonjak 0,6 Persen, TPN Ganjar-Mahfud Sebut Curiga Keterlibatan Jokowi
Lonjakan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sekitar 0,6 persen, menimbulkan kecurigaan berbagai pihak.
TRIBUNJAMBI.COM - Lonjakan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sekitar 0,6 persen, menimbulkan kecurigaan berbagai pihak.
Juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Chico Hakim menyebut lonjakan suara PSI patut dicurigai.
Mengingat latar belakang PSI yang dipimping Kaesang Pangarep, adik dari cawapres yang lolos syarat administratif secara kontroversial via putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Chico menilai lonjakan suara PSI yang mencapai 0,6 persen belakangan ini amat besar.
Pasalnya, kenaikan tersebut tergolong signifikan jika menilik suara PSI yang hanya sekitar 3,5 persen sebelum akhir Februari 2023.
"Itu sama dengan kalau PDIP naiknya 5 persen, ini yang harus dipahami ketika kita bicara angka. Kita harus bicara tren dan persentase yang ada, kita bandingkan," kata Chico dalam program "Kompas Petang" Kompas TV, Senin (4/3/2024).
Meskipun demikian, Chico menegaskan wajar PSI dicurigai mengingat posisi Kaesang Pangarep sebagai ketua umum.
Baca juga: Duar, Ibu-ibu Lari Ketakutan dan Menangis, Ledakan Mortir di Markas Brimob Surabaya
Ia menekankan kecurigaan terhadap lonjakan suara PSI tidak bisa dilepaskan dari latar belakang partai tersebut dan kaitannya dengan Presiden RI Joko Widodo.
"Kita kan tahu kenapa PSI ini dicurigai, diwaspadai akan ada digelembungkan suaranya dan lain-lain. Kita harus bicara background-nya. Backrgoundnya ada ketua umum yang merupakan notabene adalah seorang anak presiden, anak presiden yang punya kakak sekarang maju (Pilpres 2024) melalui putusan MK yang cukup kontroversial," kata Chico.
"Ada pemaksaan-pemaksaan ketika memasukkan political dynasty ini ke dalam political mainstream ini di Indonesia ini. Ini yang menjadi kecurigaan, itu harus diterima kecurigaan itu. Saya takutnya teman-teman PSI ini bukan yang berbuat curang, jadi yang berbuat curang ada tangan-tangan di luar PSI ini, tangan-tangan kekuasaan yang sebenarnya lebih berkuasa dari PSI sendiri di dalam partai."
Saat ditanya siapa yang dicurigainya terkait lonjakan suara PSI, Chico menjawab, "Diduga tentunya Presiden Jokowi, karena ada anaknya di situ."
Sementara Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menggarisbawahi perolehan suara sementara PSI yang naik melampaui prediksi hitung cepat (quick count) berbagai lembaga survei di Pemilu 2024.
Perolehan suara sementara PSI sejauh ini melampaui prediksi semua lembaga survei yang berpengalaman menggelar hitung cepat pemilu. Hitung cepat berbagai lembaga survei memprediksi suara PSI 2,6-2,8 persen.
"Ini kemudian orang bertanya-tanya ini quick count-nya yang salah, PSI-nya yang hebat, atau memang KPU-nya juga perlu diaudit secara investigatif?" kata Adi.
Adi menerangkan, saat data suara sudah masuk di atas 50 persen, umumnya tren naik/turun suara berlangsung landai. Demikian, jika ada partai yang menunjukan lonjakan suara signifikan, wajar jika menuai kecurigaan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.