Luhut pun mempersilakan jika The Group of States against Corruption (GRECO) dari Uni Eropa (UE) melakukan penyelidikan terhadap dugaan korupsi tersebut.
"Soal dia mau menyelidiki, itu urusan dialah itu, ngapain kita terpengaruh, kalau ada hard evidensi, kita lihat," tegasnya.
Luhut Binsar Panjaitan menilai tudingan tersebut sebagai bentuk ketidaksukaan Uni Eropa terhadap Indonesia.
Baca juga: Rekomendasi Destinasi Wisata Jambi di Sore Hari, Ada Wisata Kuliner Ancol
Dia pun kemudian menyinggung terkait kebijakan hilirisasi nikel Indonesia yang digugat Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) oleh Uni Eropa.
"Uni Eropa itu kan sangat banyak yang tidak suka dengan kita, kita jangan selalu hanya dengarkan dia, tunggu saja," ujar Luhut.
"Kita soal hilirisasi nikel, yang bawa kita ke WTO siapa? Uni Eropa. Menurut saya, maaf ini, tidak ada negara maju yang ingin negera berkembang menjadi negara maju, itu aksioma yang menurut saya harus pegang," ujarnya.
Kabar dugaan korupsi yang meyeret nama Prabowo tersebu tertulis dalam artikel bertajuk "Indonesia Prabowo Subianto EU Corruption Investigation" pada Jumat, 9 Februari 2024.
Namun diketahui, sejak tadi malam (10/2), artikel tersebut sudah tidak bisa diakses.
Bantahan Jubir Prabowo Subianto
Sebelumnya, juru bicara (jubir) Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak menepis kabar mengenai dugaan korupsi pesawat jet tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar yang menyeret nama Menhan tersebut.
Dahnil menegaskan hal itu merupakan kabar bohong atau hoaks. Pasalnya, tak ada pembelian pesawat jet tempur tersebut di Kementerian Pertahanan seperti yang diberitakan media asing.
Baca juga: Bawaslu Provinsi Jambi Sebut Kampanye Akbar Pemilu 2024 Lebih Sedikit dari 5 Tahun Lalu
"Pertama saya ingin masuk ke substansi pertama ini adalah hoaks dan fitnah," kata Dahnil di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Sabtu (10/2/2024).
"Tidak ada pembelian Pesawat Mirage walaupun itu pernah direncanakan, tapi sudah dibatalkan. Jadi secara konten semua yang disampaikan itu jelas fitnah," ungkap Dahnil.
Lebih lanjut, ia pun menduga pemberitaan tersebut diciptakan pihak tertentu di hari menjelang pencoblosan Piplres 2024 pada 14 Februari pekan depan.
Untuk memberi dampak negatif kepada Prabowo yang juga merupakan salah satu capres tersebut.