Selain itu, untuk mengamankan suara pasangan capres nomor urut 03 di Provinsi Jambi.
"Ya untuk nanti diperhitungan suara kita akan gunakan real count dan juga quick count. Jadi dua yang kita gunakan," kata Edi Purwanto, Ketua TPD Ganjar Mahfud Provinsi Jambi, Selasa (6/2).
Untuk real count, Edi berkata TPD dan juga partai koalisi sudah menyiapkan saksi-saksi partai yang nanti secara sistematis akan memberikan laporan hasil penghitungan.
"Saksi-saksi juga sudah kita berikan pelatihan, sehingga memang di TPS-TPS saksi inilah yang akan memantau hasil penghitungan, disamping memang kita juga quick count," jelasnya.
Quick count dilakukan dengan cara mengambil sejumlah sample pemilih pada saat proses pencoblosan masih berlangsung atau baru usai, sample suara yang didapatkan tersebut akan dilaporkan ke tim olah data.
Quick count dilakukan untuk memberikan perkiraan hasil suara yang lebih cepat daripada hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sementara real count keakuratan datanya lebih valid, karena merupakan perhitungan keseluruhan surat suara di seluruh TPS usai proses penghitungan suara usai dilakukan.
"Namun hasil dari real count biasanya tidak secepat quick count," ujarnya.
Perbedaan Dua Metode
Setelah pemungutan suara selesai dilakukan, baik pilpres atau pilkada, masyarakat akan memperhatikan hasil perhitungan suara melalui quick count dan real count.
Dua metode itu untuk mengetahui posisi perolehan suara pasangan calon yang didukungnya.
Antara quick count dan real count ada perbedaannya.
Quick count atau hitung cepat. Kecepatan informasi yang dibutuhkan masyarakat terkait proses perhitungan suara membuat beberapa lembaga survei menyelenggarakan quick count atau hitung cepat. Sejumlah lembaga survei di Indonesia biasa melakukan hitung cepat.
Quick count atau hitung cepat adalah proses perhitungan suara yang dilakukan lembaga di luar KPU dengan menggunakan sampel hasil pemungutan suara dari sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang telah ditentukan.
Penentuan sampel TPS akan mempertimbangkan adanya margin of error atau tingkat kesalahan yang bisa ditoleransi, yaitu di bawah 1 persen.