Tribun Jambi: Mbak sendiri bisa memberi pandangan kepada orang tua dengan anak berkebutuhan ini?
Nufa: Nanti dulu ketika ada yang kaget ketika ketemu orang tua yang mengalami situasi yang seperti itu mereka harus gimana nih. Mungkin orang tuanya punya anak berkebutuhan khusus gitu ya, terus saya ngapain nih?
Kalau dari saya biasanya kasih pandangan dulu gitu pandangannya, saya arahin dulu ke psikolog. Oh iya karena perluvidasi dulu orang anaknya ngapain gitu kan. Nanti sudah konsultasi dengan psikolog biasanya keluar tuh punya surat keterangan bahwa dia berkebutuhan khusus. Misalnya autis seperti itu tunarungu ataupun lainnya. baru dari psikolognya diarahin perlu apa, perlu apa gitu.
Misal anaknya kurang fokus tapi anaknya aktif, enggak mau diam, lari ke sana lari sini. Susah fokus ciri-cirinya gimana susah fokus itu susah fokus tuh. Lebih ke ya itu tadi aktif ke sana ke sini gitu kan duduk bentar itu sudah hebat tuh.
Tribun Jambi: Kalau terapi ini mau diusahakan di programnya bagaimana?
Nufa: Kalau program gitu semampu saya, sih gitu kan untuk membantu mereka. Kalau lebih dalamnya lebih bagusnya ke klinik tumbuh kembang itu punya terapis tersendiri.
Baca juga: Putusan Terkait Aturan Usia Cawapres, Dosen Unja Sebut Tak Mempengaruhi Pengesahan Pendaftaran
Baca juga: Gubernur Al Haris Bersama RS Vertikal Kemenkes Teken MoU Tingkatkan Layanan Prioritas
Baca juga: Download Minecraft Pocket Edition V1.20.60 MOD Combo 2024, Full Diamond untuk di Android