TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN-Pemerintah Kabupaten Sarolangun hingga saat ini masih menetapkan status wilayah Sarolangun siaga bencana hidrometeorologi.
Penjabat Bupati Sarolangun Bachril Bakri mengakui wilayah Kabupaten Sarolangun masih akan terjadi potensi hujan yang cukup tinggi, sehingga bisa menimbulkan banjir dan longsor.
"Sarolangun saat ini masih ditetapkan sebagai status siaga bencana hidrometeorologi. Secara umum banjir dan longsor yang terjadi di Sarolangun beberapa waktu, saya imbau masyarakat tetap waspada," kata Bachril Bakri.
Ia juga memetakan beberapa wilayah dalam Kabupaten Sarolangun rawan bencana longsor seperti di Kecamatan Batang Asai, Limun, CNG.
Sementara ancaman banjir terdapat delapan kecamatan, Kecamatan Batang Asai, Limun, CNG, Pelawan, Sarolangun, Batin VIII, Pauh dan Mandiangin.
Dari bencana banjir beberapa waktu lalu, Kecamatan yang paling parah yaitu Kecamatan Batin VIII, Limun dan Kecamatan Sarolangun.
"Akibat genangan banjir kemarin ada 7.508 rumah warga terendam dan 7.758 KK tersebar 49 desa. Kerugian sedang di verifikasi saya perintahkan kepala Dinas PUPR untuk mendata seluruh sarana dan prasarana fasilitas umum yang rusak," tutupnya.
Baca juga: 47 Sekolah di Kabupaten Sarolangun Rusak Akibat Banjir
Baca juga: Melalui BPBD, Pemkab Sarolangun Apresiasi Bantuan Bencana Banjir Dari SKK Migas PetroChina
Baca juga: Banjir di Kota Jambi Terus Meluas, 31 Kelurahan Tergenang