TRIBUNJAMBI.COM - Sumedang, Jawa Tengah diguncang gempa sebanyak enam kali yang mengakibatkan 400 bangunan rusak dan 500 warga mengungsi.
Gempa tersebut terjadi sejak Minggu (31/12/2023) hingga Senin (1/1/2024).
BMKG mencatakt, enam kali gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Data tersebut disampaikan oleh Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, BMKG Daryono.
BMKG menyebutkan terdapat beberapa kali gempa susulan.
“Hingga pukul 21.15 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi enam kali aktivitas gempabumi di Sumedang,” kata Daryono, Senin.
Adapun gempa bumi itu pertama terjadi pada Minggu atau malam tahun baru dengan kekuatan magnitudo 4,8 dan kedalaman 5 kilometer.
Pada Senin malam, gempa susulan terjadi dengan magnitudo 4,5 dan kedalaman 10 kilometer.
Baca juga: Gempa Guncang Los Angeles Bermagnitudo 4.1, Dirasakan Hampir di Seluruh California
Baca juga: Respon Gibran Rakabuming Raka Soal Pemanggilan Bawaslu: Lihat Dulu Suratnya
Baca juga: Update Oknum Anggota TNI Diduga Aniaya Relawan Ganjar-Mahfud: 6 Prajurit Jadi Tersangka
Akibat gempa susulan yang terus terjadi, sejumlah bangunan rusak sehingga ratusan warga mengungsi.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengatakan bahwa lebih dari 500 warga mengungsi.
“Ya kemarin gempa lagi dan ada beberapa kerusakan lagi pada bangunan rumah dan dan total pengungsi 518 orang,” kata Bey di Kabupaten Bandung, Selasa (2/1/2024).
Adapun bangunan yang rusak hampir 500 unit, terdiri dari 303 unit rumah rusak ringan, 92 rumah rusak sedang, 69 rumah rusak berat, serta 14 fasilitas pendidikan, tujuh tempat ibadah dan sarana umum.
Selain itu, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan fasilitas lainnya dilaporkan mengalami keretakan struktur bangunan akibat gempa.
Bey mengatakan bahwa para pasien sudah bisa kembali ke ruang perawatan. Namun, tak sedikit pasien yang memiliki dirawat di luar bangunan rumah sakit karena trauma.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang bekerja sama untuk menangani hal tersebut.
Koordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga dilakukan sehubungan dengan permintaan tenda standar kesehatan untuk perawatan dan operasi di luar rumah sakit.
Baca juga: Gempa Susulan Guncang Sumedang 6 Kali, 51 Rumah Rusak