Gempa Guncang Jepang

Update Gempa Jepang Bermagnitudo 7.6: Tewaskan 30 Orang, Ini Rinciannya

Penulis: Darwin Sijabat
Editor: Darwin Sijabat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gempa bumi yang terjadi di Jeoang bermagnitudo 7.6 dilaporkan mengakibatkan 30 orang meninggal dunia.

Data tersebut disampaikan oleh Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, BMKG Daryono.

BMKG menyebutkan terdapat beberapa kali gempa susulan.

“Hingga pukul 21.15 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi enam kali aktivitas gempabumi di Sumedang,” kata Daryono, Senin.

Adapun gempa bumi itu pertama terjadi pada Minggu atau malam tahun baru dengan kekuatan magnitudo 4,8 dan kedalaman 5 kilometer.

Pada Senin malam, gempa susulan terjadi dengan magnitudo 4,5 dan kedalaman 10 kilometer.

Akibat gempa susulan yang terus terjadi, sejumlah bangunan rusak sehingga ratusan warga mengungsi.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengatakan bahwa lebih dari 500 warga mengungsi.

“Ya kemarin gempa lagi dan ada beberapa kerusakan lagi pada bangunan rumah dan dan total pengungsi 518 orang,” kata Bey di Kabupaten Bandung, Selasa (2/1/2024).

Adapun bangunan yang rusak hampir 500 unit, terdiri dari 303 unit rumah rusak ringan, 92 rumah rusak sedang, 69 rumah rusak berat, serta 14 fasilitas pendidikan, tujuh tempat ibadah dan sarana umum.

Selain itu, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan fasilitas lainnya dilaporkan mengalami keretakan struktur bangunan akibat gempa.

Bey mengatakan bahwa para pasien sudah bisa kembali ke ruang perawatan. Namun, tak sedikit pasien yang memiliki dirawat di luar bangunan rumah sakit karena trauma.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang bekerja sama untuk menangani hal tersebut.

Koordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga dilakukan sehubungan dengan permintaan tenda standar kesehatan untuk perawatan dan operasi di luar rumah sakit.

“Hari ini Kemenkes akan mengirimkan dua tenda untuk opname dan satu untuk tenda ruang operasi yang memang standarnya kesehatan, bukan tenda pengungsi, digunakan untuk pasien, tenda khusus rumah sakit," ucap Bey.

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Mohamed Salah yakin Liverpool Bisa Meraih Gelar Liga Inggris Musim Ini

Baca juga: Hari Pertama Masuk Kerja, Pj Wali Kota Jambi Sidak ASN Secara Virtual

Baca juga: Eva Manurung Sudah 3 Bulan Tak Ditransfer Uang dengan Virgoun karena Pacaran dengan Berondong

Baca juga: James Masukkan Potongan Tubuh Istrinya ke Dalam Ember, Tetangga Lemas saat Isi Ember Diperlihatkan

Artikel ini diolah dari Tribunnews.com

Berita Terkini