Menurutnya, pemilu di Indonesia pasti ada beda pilihan.
Tetapi soal persahabatan, persaudaraan sesama bangsa Indonesia tetap harus dijunjung tinggi.
"Pemilu itu kan sementara, kalau Indonesia itu selamanya," tuturnya.
Nailil meyakini ucapan Prabowo Subianto itu murni hanya untuk membuat suasana konsolidasi lebih gayeng.
Bukan bermaksud menghina dan bukan untuk memprovokasi suasana damai yang ada.
Kondisi itu bisa dibuktikan dengan video rekaman yang utuh. Sebab, Prabowo melanjutkan sambutannya dengan kalimat menginginkan pemilu baik-baik dan rukun.
"Saya ingin baik-baik. Aku ingin rukun. Aku ingin mari kita maju, untuk rakyat, ya kan," ujarnya menitrukan pernyataan Prabowo di video.
Apalagi hubungan Prabowo dengan dua capres-cawapres lainnya, AMIN (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar) dan Ganjar-Mahfud adalah bersahabat .
"Dengan hubungan yang positif itu, maka tidak mungkin ada suasana panas yang sengaja dipantik, tetapi justru untuk menjaga koridor kader-kader internal partai," kata dia.
Ia mengajak mengajak para timses untuk kembali fokus pada visi misi capres-cawapres yang dibawa masing-masing untuk Indonesia lebih baik.
"Mari semua timses paslon capres cawapres fokus mengkampanyekan ide-ide, gagasan-gagasan, dan narasi yang akan menjadi target serta program dari jagoannya masing-masing. Mari komitmen menjaga pemilu yang kondusif," tukasnya.
Adapun ucapan "ndasmu etik" itu beredar melalui sebuah potongan video di media sosial (medsos).
Prabowo diduga dialamatkan kepada capres nomor urut 1, Anies Baswedan.
Sebab, dalam debat perdana capres 2024 Anies bertanya kepada Prabowo mengenai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang meloloskan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapresnya.
Anies menilai, putusan MK yang meloloskan Gibran sebagai cawapres cacat lantaran melibatkan pelanggaran etika berat Ketua MK Anwar Usman saat itu.