TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Wakil Gubernur Jambi, Abdullah Sani memerintahkan Dinas TPHP Provinsi Jambi untuk berkordinasi dengan stakeholder terkait di tengah kemarau panjang yang diperparah degan El-Nino.

Abdullah Sani menyebut koordinasi itu guna menjaga dan meningkatkan produksi tanaman pangan masyarakat di daerah masing-masing.

“Dinas TPHP saya tugaskan untuk berkoordinasi bersama Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi, BMKG Jambi serta bekerja sama dengan seluruh Dinas Pertanian kabupaten dan kota,” katanya pada Selasa (5/9/2023).

Lanjutnya ia tetap mengingatkan agar TPID bersama Satgas Pangan selalu memperhatikan pendekatan 4K yaitu Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif serta melakukan program pengendalian inflasi jangka menengah dan panjang.

“Membuka Toko TPID, yaitu toko yang menyediakan bahan pangan pokok (beras, minyak goreng, gula, tepung, dan lain-lain) dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang berlokasi di pasar utama masing-masing daerah sebagai penyeimbang harga, yang dalam pelaksanaannya dikelola oleh Perum BULOG setempat, sedangkan Pemerintah Daerah hanya memfasilitasi penyiapan tempat/toko (dapat bekerja sama dengan pihak ketiga melalui dana CSR),” ujarnya.

Wagub mengatakan tetap membina petani dalam melakukan pola tanam, khususnya komoditi cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah untuk menjamin stabilitas stok dalam satu tahun, serta mendorong masyarakat melakukan gerakan menanam di lingkungan tempat tinggal.

“Membangun data base produksi, distribusi, stok komoditas pangan (volatile food) untuk bahan menentukan kebijakan pengendalian inflasi yang lebih cepat. Membina tata niaga, khususnya komoditas yang mempengaruhi tingkat inflasi, antara lain dengan membentuk asosiasi distributor dan pedagang serta rapat koordinasi rutin untuk sinergi pengendalian harga barang,” pungkasnya.