Bayi Tertukar di Bogor

Momen Haru Saat Pertemuan Dua Ibu yang Diduga dari Bayi Tertukar di RS Bogor

Editor: Darwin Sijabat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terjadi momen haru saat dua orang tua dari bayi yang tertukar di rumah sakit Bogor, Jawa Barat bertemu.

"Saya bilang kalau salah orang itu alamat dari rumah sakit engga mungkin sampe sini, tetep saya ngotot minta penerangan, mau ngajak kerja sama ke rumah sakit, berhubung dia engga mau yaudahlah," tambahnya.

Setelah kejadian itu, ia pun tak putus asa untuk mencari titik terang keberadaan anaknya. Ia pun berusaha berkonsultasi dengan bidan terkait kejanggalan gelang penanda ketika di rumah sakit.

Ia pun disarankan untuk menempuh jalur hukum agar semuanya menjadi semakin terang benderang.

"Ketemu 8 bulan terus saya nanya-nanya ke bidan, kalau seperti ini, gelangnya seperti ini, kira-kira ketuker engga bu, bidan dokter juga bilang seperti itu (ada kemungkinan), mending jalur hukum aja nyaranin ke saya, cuma waktu itu saya takut dugaan saya salah," katanya.

Akhirnya, karena rasa penasaran yang semakin memuncak, ia pun memberanikan diri untuk menempuh jalur hukum.

Kemudian didampingi kuasa hukumnya, Siti Mauliah menceritakan persoalan yang menimpanya.

Pihak rumah sakit pun bersedia memfasilitasi untuk melakukan tes DNA. Hasil DNA itu pun menjawab semua keraguan dan pertanyaan yang selama ini ia pendam.

"DNA hasilnya juga seperti itu negatif, bukan anak saya," ungkapnya.

Kemudian antara Siti Mauliah, pasien Ny. Dian dan pihak rumah sakit pun melakukan mediasi untuk mencari titik terang.

Namun, hasil mediasi itupun belum menemukan titik terang, lantaran pihak Ny. Dian belum bersedia untuk melakukan tes DNA.

Hal itu pun diakui oleh pihak RS Sentosa melalui Juru Bicaranya, Gregorius B.Djako.

Baca juga: Kubu Ricky Rizal Tak Terima Mahkamah Agung Pangkas Hukuman Jadi 8 Tahun: Itu Putusan Keliru

Ia mengatakan ada dugaan bayi Siti Mauliah itu tertukar dengan bayi Ny. Dian karena pada saat itu hanya ada dua bayi laki-laki, sedangkan sisanya adalah bayi perempuan.

"Karena kita yakin sekali bahwa ini memang dengan pasien B, upaya untuk melakukan pendekatan dengan pasien B terus dilakukan. Memang ini terhalang karena keluarga B tidak bersedia (tes DNA), makanya keluarga bu Siti mengambil jalan lapor polisi," katanya.

Lebih lanjut, ia pun mengatakan pihak rumah sakit tidak akan tinggal diam dan akan mencari titik terang dari persoalan bayi tertukar ini.

"Kami juga paham betul supaya memberikan keadilan kepada ibu Siti, jadi dari awal pertemuan itu saya sampaikan tes aja supaya secara klinis maupun medis itu yang paling benar. Kami rumah sakit tidak pernah menutup-nutupi hal seperti ini, dugaan apapun itu bisa di clearkan melalui medis," pungkasnya.

Halaman
1234

Berita Terkini