TRIBUNJAMBI.COM - Partai Gerindra menanggapi soal isu PDI Perjuangan yang disebut ingin merebut PKB dari Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang.
Respon tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra, Ahmad Muzani.
Dia menegaskan bahwa pihaknya tidak merasa khawatir dengan masuknya Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dalam bursa Cawapres Ganjar Pranowo.
Terlebih kata Muzani, hubungan PKB dengan Partai Gerindra sejauh ini baik-baik saja.
Sehingga menurut dia, Cak Imin tak akan membelot ke koalisi PDI Perjuangan.
"InsyaAllah tidak (khawatir) karena hubungan kami dengan PKB personalnya bagus, institusionalnya bagus, organisasinya bagus, di antara ketua umum, sekjen, masing-masing personel juga bagus," kata Muzani saat menyambangi markas DPP Partai Bulan Bintang (PBB), Jakarta Selatan, Senin (24/7/2023).
"Di antara ketua umum sekjen dan masing-masing personal juga cukup bagus. Insyaallah cukup bagus. Saling mempercayai," sambungnya.
Lebih lanjut, Muzani lantas menyebut kalau Gerindra terus menjaga hubungan dan soliditas dengan PKB.
Baca juga: Respon Cak Imin Dirayu PDIP Dukung Ganjar Pranowo, Ingin Rebut PKB dari Pelukan Prabowo Subianto?
Baca juga: 7 Fakta Kasus Inses Ayah dan Anak Serta Pembunuhan 7 Bayi di Jawa Tengah, Polisi Gelar Rekonstruksi
Baca juga: Profil Suhartina Bohari, Wakil Bupati yang Dinikahi Kadis Kominfo Maros dengan Mahar 57 Gram Emas
Salah satunya baru ditunjukkan oleh Prabowo saat menghadiri hari lahir (Harlah) PKB di Solo, Minggu (23/7/2023) kemarin.
"Ya kehadiran Pak Prabowo (di Harlah PKB) kemarin di Solo, kemudian kedatangan Pak Muhaimin beberapa kali ke tempat Pak Prabowo itu bagian dari cara kita merawat hubungan satu sama lain, bagaimana kepercayaan itu harus dibangun antara Gerindra dan PKB," kata dia.
Muzani pun menyatakan perihal capres-cawapres dari koalisi Gerindra-PKB, diserahkan kepada Prabowo dan Cak Imin.
Ia pun menegaskan kans atau peluang sosok yang bakal mendampingi Prabowo Subianto adalah Cak Imin.
"Loh kan saya tadi mengatakan kans paling utama untuk mendampingi pak Prabowo namanya abdul Muhaimin Iskandar," kata Muzani.
Hal itu juga dipastikan Muzani, dengan adanya perjanjian dari Partai Gerindra dengan PKB.
Kata dia, jika PKB menyodorkan nama Cak Imin sebagai calon wakil presiden (cawapres) itu merupakan hal yang wajar.
Sebab, peluang untuk Wakil Ketua DPR RI itu mendampingi Prabowo memang ada.
Baca juga: Erick Thohir Jadi Rebutan Cawapres, PAN: Kalau Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo Pengen Menang
"Lah sekarang yang sudah menandatangani kerja sama politik namanya PKB. Kalau PKB menyodorkan Abdul Muhaimin Iskandar ketum partainya menjadi cawapresnya pak Prabowo sesuatu yang wajar. Karena itu kami mengatakan itu kans, itu aja," kata dia.
Respon Cak Imin
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menanggapi rayuan PDI Perjuangan agar PKB bergabung mengusung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Saat ini seperti diketahui bahwa partai besutan Muhaimin itu telah bekerjasama dengan Partai Gerindra lewat Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) sejak 11 bulan yang lalu.
Dilansir dari TribunSumsel dari Kompas.com, rayuan itu disampakan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Puan Maharani mengatakan walaupun PKB sudah berkoalisi dengan Partai Gerindra, namun mereka terus berharap bisa kembali bersama-sama di Pemilu 2024.
"Kami berharap walaupun PKB sudah berkoalisi sama Partai Gerindra, saya masih berharap Insya Allah PKB bisa sama PDI Perjuangan," ujar Puan Maharani usai acara syukuran Harlah ke-25 PKB di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (23/7/2023).
Putri Megawati Soekarnoputri itu menyinggung hubungan Soekarno dengan Nahdlatul Ulama (NU).
Dia menyebutkan bahwa pada masa-masa awal kemerdekaan yang dianggapnya dekat.
Dari situ, Puan berujar, hubungan antara PKB dan PDIP sangat dekat laiknya saudara.
Dalam dua pemilu terakhir 2014 dan 2019, PKB bersama PDI Perjuangan memang mengarungi pesta demokrasi dalam satu perahu memenangkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Cak Imin juga tidak membantah kedekatan antara kedua kubu mereka.
Menurutnya Cak Imin, kedekatan PKB dengan PDI Perjuangan sudah bukan sekadar dekat, tetapi menempel.
Ia tak menepis kemungkinan arah koalisi berubah.
"Itu takdir yang akan menentukan," ujar Muhaimin.
"Takdir yang akan menentukan, kita lihat PDIP dan PKB apakah nantinya bisa sama-sama," sahut Puan di sampingnya.
"Tapi 10 tahun, 15 tahun, 20 tahun, sama PDIP tenang," kata Muhaimin.
"Nah, ini sinyal juga," timpal Puan.
Baca juga: Elektabilitas Prabowo Subianto Unggul, Ganjar Pranowo Ditengah dan Anies Baswedan Dibawah, Mengapa?
Dalam kesempatan yang sama, Puan juga mengungkapkan bahwa nama Muhaimin sudah masuk ke dalam bursa bakal cawapres Ganjar Pranowo.
Ganjar sebelumnya sudah diumumkan secara resmi sebagai bakal capres PDIP pada 21 April 2023.
Baca juga: Elektabilitas Prabowo Subianto Unggul, Ganjar Pranowo Ditengah dan Anies Baswedan Dibawah, Mengapa?
Selain Muhaimin, lanjut Puan, Sandiaga Uno, Erick Thohir, Andika Perkasa, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga masuk dalam bursa yang sama.
Sementara itu, Muhaimin enggan menanggapi nominasi dari Puan soal masuk bursa bakal cawapres Ganjar.
"Nanti, nanti," ujar dia.
Erick Thohir Jadi Rebutan
Menteri BUMN Erick Thohir menjadi rebutan untuk menjadi Cawapres Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang.
Bahkan dia disebut menjadi penentu kemenangan dalam pesta demokrasi lima tahunan itu.
Keyakinan itu disampaikan Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto.
Dia menawarkan Erick Thohir sebagai cawapres bagi Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto.
Sebagaimana diketahui bahwa Ganjar Pranowo maju sebagai capres di Pilpres 2024 dari PDI Perjuangan.
Saat ini dia telah didukung beberapa partai politik, yaki PPP, Hanura, Perindo.
Baca juga: Ini Makna Mahar 57 Gram Emas di Penikahan Kadis Kominfo Maros dengan Wakil Bupati Suhartina
Sementara Praboeo Subianto maju sebagai capres dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Parta dalam koalisi tersebut yakni Partai Gerindra dan PKB.
PAN dikabarkan juga mendukung pencalonan Prabowo Subianto.
Yandri mengungkapkan tren positif Erick Thohir dalam hasil beberapa lembaga survei menjadi poin penting bagi kedua capres tersebut.
"Oleh karena itu, dengan tren positif Pak Erick Thohir, yang saya katakan setahun belakangan, tidak pernah dihitung tetapi dengan kinerja baik kemudian komunikasi yang publik yang baik, (hasil survei) berbagai lembaga survei yang kredibel, ya alhamdulillah Pak Erick teratas (di hasil survei) sekarang," katanya dalam program Kompas Petang di Kompas TV, Selasa (25/7/2023).
"Jadi ya, kalau mau menang ya ambil Erick Thohir (oleh Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto)," sambungnya.
Yandri pun mengungkapkan bahwa hasil survei yang menempatkan Erick Thohir di posisi teratas menunjukkan publik telah memilih siapa sosok yang dianggap layak untuk menjadi cawapres yaitu Erick.
Dirinya pun mencontohkan salah satu faktor yang menyebabkan publik memilih Erick adalah kecakapannya dalam menangani PSSI dan BUMN.
"Publik kan sekarang kan sudah pinter. Siapa yang layak dan tidak layak. Dan saya meyakini figur Pak Erick dibuktikan pada hari ini di mana runyamnya sepak bola selama ini, di tangan Pak Erick Thohir itu bisa selesai."
"BUMN selama ini tidak sehat, menjadi sehat. Oleh karena itu, hal tersebut dibuktikan di publik dengan survei paling tinggi hari ini dengan 23 persen," jelas Yandri.
Baca juga: Berita KKB Papua Hari Ini- Opsi Panglima TNI Soal Pembebasan Pilot Susi Air dari Egianus Kogoya
Kendati demikian, Yandri mengungkapkan PAN belum menentukan arah koalisi demi bisa mencalonkan Erick Thohir sebagai cawapres.
Ia mengatakan hal tersebut sepenuhnya berdasarkan arahan dari Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.
Namun, Yandri menegaskan PAN telah mengerucutkan arah dukungan yaitu antara mendukung Ganjar atau Prabowo sebagai capres.
"PAN itu tinggal dua pilihannya, antara Pak Prabowo atau Pak Ganjar dengan satu nama yang kami dorong yaitu Pak Erick Thohir."
"Jadi kita tunggu saja dinamisasi komunikasi antar elit partai, kalau PAN menyerahkan sepenuhnya kepada ketua umum untuk menentukan arah koalisi, termasuk nanti capresnya siapa cawapresnya siapa," tukasnya.
Sebelumnya, nama Erick Thohir pun masuk daftar lima kandidat cawapres pendamping Ganjar yang disampaikan oleh Ketua DPP PDIP, Puan Maharani.
Selain Erick, Puan juga mengungkapkan empat nama lainnya yaitu Menparekraf Sandiaga Uno; Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Andika Perkasa; Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY); dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
"Sekarang sudah mengerucut 5 (nama), salah satunya Cak Imin, terus Pak Sandiaga, Pak Erick Thohir, Pak Andika, Mas AHY," katanya usai acara Harlah ke-25 PKB di Stadion Manahan, Solo pada Minggu (23/7/2023) dikutip dari YouTube Kompas TV.
Erick Thohir Akui Didorong PAN Jadi Cawapres Ganjar atau Prabowo
Sementara, Erick Thohir pun turut mengakui bahwa dirinya didorong PAN untuk menjadi cawapres Ganjar atau Prabowo.
Namun, Erick Thohir menyebut PAN tak hanya melakukan satu penawaran saja.
"PAN mendorong tidak hanya ke Pak Prabowo, juga ke Pak Ganjar rencananya, tapi itu kan konteksnya sebagai PAN, bukan saya. Tentu kita hanya menunggu saja mana yang terbaik," ujar Erick Thohir di Taman Ismail Marzuki (TIM), dikutip Kamis (20/7/2023).
Kendati demikian, Erick Thohir mengaku masih terlalu dini membahas capres-cawapres saat ini.
"Saya rasa kembali di beberapa bulan ini masih banyak pekerjaan, persiapan U-17 di bulan November, konsolidasi BUMN. Saya rasa saya masih fokus di situ. Dan kalau memang nanti ada hal-hal yang berlanjut ya kita lihat saja dulu. Saya rasa terlalu dini kalau sekarang," katanya.
Erick Thohir mengaku kerap berkomunikasi dengan Prabowo dan Ganjar.
"Dengan Pak Ganjar dan Pak Prabowo mungkin sebulan sekali, kadang-kadang dua bulan sekali. Saya rasa hal yang lumrah, bukan sesuatu yang istilahnya untuk melakukan hal-hal yang belum waktunya," tandas Erick.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Rapat Pemegang Saham PT THC, Pj Bupati Tebo Pertanyakan Pemberian Pinjaman Rp200 Juta Tanpa Bunga
Baca juga: Dewi Perssik Tahan Diri Hadapi Saipul Jamil, Siap Laporkan Mantan Suami: Gua Gak Sebodoh Lu
Baca juga: 7 Fakta Kasus Inses Ayah dan Anak Serta Pembunuhan 7 Bayi di Jawa Tengah, Polisi Gelar Rekonstruksi
Baca juga: DPRD Minta Pemprov Jambi Evaluasi OPD yang Memiliki Serapan Anggaran Rendah
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com