Selepas kejadian, ia mengaku trauma berat.
Maka , ia hanya bisa duduk termenung di sisi Utara rel di antara ratusan orang yang menonton kecelakaan tersebut.
Baca juga: Andika Perkasa Berpeluang Jadi Cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024: Tegas dan Punya Rekam Jejak
"Lemes trauma. Duduk di situ. Garis polisi dipasang crane datang saya masih di situ. Saya sempat ke rumah adik di Puri Anjasmoro sama kernet pukul 00.30," jelasnya.
Ia membantah kabur dari lokasi kejadian.
Ia memilih diam saja Lantaran menunggu perwakilan perusahaan datang ke lokasi kejadian.
Sesudah perwakilan datang, ia lantas menyerahkan diri ke polisi.
"Ga ada saya lari. Ga bener saya kabur. Nunggu pengurus saya ke TKP baru saya ke sini (kantor polisi) Ada mobil derek saya masih di situ," tuturnya.
Kasus kecelakaan tersebut masih dalam penyelidikan polisi.
Tampak di kantor Satlantas Polrestabes Semarang pihak KAI juga mendatangi kantor tersebut.
Namun, mereka enggan diwawancarai.
Perwakilan dari KAI hanya sekilas berujar datang ke kantor Satlantas untuk bersilaturahmi.
Sedangkan petugas palang pintu di lokasi kejadian masih diperiksa.
Penyebab kecelakaan
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan bahwa kecelakaan tersebut berawal saat truk tronton yang tiba-tiba mogok.
Baca juga: Fakta Kecelakaan Kereta Api Vs Truk Tronton di Semarang, Mulai Dari Penyebab, Korban & Tindak Lanjut
Mogoknya truk itu berada di jalur kereta Jalan Madukoro Semarang.