2. Pembelajaran yang relevan
Kurikulum Merdeka dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik, sehingga siswa dapat memahami dan mengaplikasikan pengetahuan dalam konteks nyata.
3. Pembelajaran yang personal dan berpusat pada siswa
Kurikulum Merdeka menghargai perbedaan individual siswa dan memberikan fleksibilitas bagi mereka untuk mengeksplorasi minat, bakat, dan tujuan pribadi mereka.
4. Melatih kemandirian siswa
Kurikulum Merdeka mendorong siswa untuk mengambil tanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri. Dalam kurikulum ini, siswa didorong untuk menjadi agen pembelajaran mereka sendiri, mengembangkan kemampuan mandiri, dan mengelola waktu serta sumber daya mereka dengan efektif.
5. Pengembangan soft skill
Selain keterampilan akademik, Kurikulum Merdeka juga menekankan pengembangan soft skill, seperti keterampilan komunikasi, kerjasama, kepemimpinan, dan empati.
Berikut ini adalah beberapa tujuan yang ingin dicapai melalui Kurikulum Merdeka:
1. Relevansi lokal
Kurikulum Merdeka bertujuan untuk menciptakan kurikulum yang lebih relevan dengan realitas lokal, budaya, dan kebutuhan masyarakat di sekitar sekolah.
2. Pengembangan potensi siswa
Kurikulum Merdeka bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa secara holistik, termasuk aspek intelektual, emosional, sosial, dan keterampilan praktis.
3. Keterlibatan siswa
Kurikulum Merdeka mendorong keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran. Dengan memberikan kebebasan kepada sekolah dan guru dalam merancang metode pengajaran yang inovatif dan menarik,