Pemilik Akun TikTok Dilaporkan

Pemkot Jambi Vs Siswi SMP, Ini Dampak Politik Terhadap Syarif Fasha

Penulis: Danang Noprianto
Editor: Teguh Suprayitno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Jambi Syarif Fasha.

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Dalam sepekan terakhir heboh kasus siswi SMP berinisial SFA dipolisikan karena mengkritik Pemerintah Kota Jambi.

Kasus ini mencuat berawal dari kritik SFA terhadap Wali Kota Jambi Syarif Fasha di media sosial TikTok. Aksinya di TikTok itu membuat SFA dilaporkan ke polisi oleh Pemkot Jambi terkait UU ITE.

Namun akhirnya kasus ini berakhir damai usai kedua belah pihak dipertemukan dalam proses mediasi di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jambi.

Meski sudah damai, namun ternyata ada efek domino yang dihasilkan dengan mencuatnya kasus ini.

Salah satunya efek yang akan diterima oleh Syarif Fasha selaku Wali Kota Jambi.

Pengamat Politik Universitas Jambi, Dr Dori Efendi menjelaskan penilaian masyarakat hari ini akan berubah ketika Walikota Jambi dikritik dan justru melaporkan pengkritiknya.

"Dalam budaya politik kita mengenal yang namanya trust (kepercayaan) yang merupakan modal politik, artinya modal politik Fasha itu bisa dikatakan berkurang," jelasnya, Sabtu (10/6/2023).

Menurutnya dengan adanya kasus ini trust (Kepercayaan) masyarakat terhadap walikota hilang.

Karena masyarakat menganggap Fasha adalah seorang sipil yang bisa menjadi keterwakilan masyarakat, tapi ternyata tidak, karena dalam perilaku kepemimpinannya Fasha tidak mengutamakan supremasi sipilnya.

Tapi justru mengutamakan bagaiaman Fasha menjaga kekuasaan, menjaga politknya untuk membungkam rakyat.

"Hari ini sebagai pemimpin harusnya eksplorasi, jelaskan kepada masyarakat, jelaskan kepada rakyat apa persoalan duduk perkara sehingga menjadi kritikan seperti ini," ujarnya.

Menurut Dori kritikan seperti ini adalah kritikan yang membangun, artinya ada rakyat yang mampu bersuara meskpun dikategorikan masih anak di bawah umur, namun sudah sangat cerdas menggunakan teknologi untuk membuat saluran kritikan.

"Artinya modal sosialnya dalam dunia politik ini dia sudah kehilangs trust, trust itu keyakinana atau kepercayaan," ucapnya.

Dengan demikian maka popularitas, trust dan juga elektabilitasnya kelak menurut Dori tentu tidak akan sama dengan yang sebelumnya.

Terutama hal ini akan berdampak karena ia maju sebagai Bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) DPR RI Dapil Jambi.

Halaman
12

Berita Terkini